Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian memerintahkan anggotanya untuk menangkap preman dan calo di seluruh lokasi arus mudik lebaran tahun ini.
Perintah tersebut disampaikan Tito kepada sekitar 1.895 personel kepolisian saat menjadi inspektur upacara dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Ramadniya 2017 di Lapangan Monas, Jakarta, Senin (19/6).
"Laksanakan (tugas) secara profesional. Ada yang mengganggu tangkap. Apalagi, preman dan calo," kata Tito.
Selain itu, Tito juga memerintahkan jajarannya untuk memberikan atensi khusus pada sejumlah titik yang berpotensi macet pada arus mudik lebaran tahun ini, antara lain, jalur Pantai Utara (Pantura), jalur tol Cikampek, sejumlah ruas tol Transjawa yang dioperasikan secara fungsional, dan pelabuhan Bakauheni, Lampung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tito meminta otoritas kepolisian daerah yang bertanggung jawab di sejumlah titik potensi macet tersebut membuat rekayasa arus lalu lintas.
"Saya minta rekayasa lalu lintas dan bangun posko-posko mudik," ujar jenderal polisi bintang empat itu.
Tito menegaskan, tugas kepolisian dalam Operasi Ramadniya 2017 adalah memberikan kenyamanan dan keamanan pada masyarakat yang hendak merayakan Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah di kampung halaman.
Operasi Ramadniya 2017 akan berlangsung sejak hari ini, 19 Juni hingga 4 Juli mendatang. Sebanyak 167.146 personel gabungan Polri, TNI, dan sejumlah instansi akan diterjunkan untuk mengantisipasi berbagai potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Terpisah Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menyampaikan, sejumlah potensi kerawanan menjadi fokus Polri dalam Operasi Ramadniya 2017, antara lain, terorisme kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, hingga pencurian.
Polri juga memberikan atensi dalam pembagian zakat dan sembako. Setyo mengatakan, pembagian zakat perlu diatur agar masyarakat yang hadir tidak berdesak-desakan yang berunjung melahirkan korban jiwa.
"Kalau tidak diatur akan menimbulkan korban saling desak-desakan. Ini jadi satu atensi dilakukan pengamanan," kata Setyo.