Susi Pastikan Tak Bohongi Publik soal Data Potensi Perikanan

CNN Indonesia
Senin, 19 Jun 2017 22:49 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiatusti memastikan bahwa dirinya tak pernah menyampaikan pembohongan publik terkait data potensi perikanan.
Susi Pudjiatusti menegaskan tak pernah menyampaikan pembohongan publik terkait data potensi perikanan. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiatusti menegaskan bahwa dirinya tak pernah menyampaikan pembohongan publik terkait data potensi perikanan.

Sebaliknya, Susi menyebut semua yang dia sampaikan telah sesuai fakta dan data hasil penelitian dari Komisi Nasional Pengkajian Ikan, BPS, Badan Riset dan SDM KKP, dan University of California Santa Barbara.

"Saya sampaikan semua data itu sesuai dengan hasil kajian lembaga-lembaga itu, tidak ada saya pernah sampaikan pembohongan publik," kata Susi di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Senin (19/6).
Lagi pula, lanjut Susi, tak ada untungnya baginya melakukan pembohongan hanya untuk mendapatkan ketenaran di mata masyarakat. Dia menyebut, apa yang dia sampaikan selalu berpedoman dari hasil pendataan dan kajian penelitian yang dilakukan selama satu tahun penuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ngapain bohong, tidak ada untungnya, buat cari tenar? Tidak enak kok tenar, justru terganggu banyak yang minta foto. Buat naik gaji? Enggak naik juga. Saya bohong tidak ada untungnya, saya selalu sampaikan yang benar saja, hasil kajian lembaga-lembaga itu memang ada peningkatan," kata Susi.

Hal serupa pun disampaikan oleh Kepala Badan Riset dan SDM KKP, Zulficar Mochtar. Ia menyebutkan, setiap kali Menteri Susi menyampaikan jumlah stok ikan dan estimasi perikanan, angka tersebut merupakan hasil penelitian yang dikeluarkan oleh pihaknya yang bekerjasama dengan BPS, Komisi Nasional Pengkajian Ikan, hingga University of Califonia Santa Barbara.
"Kita bekerjasama dengan lembaga dan orang-orang yang ahli di bidang ini, makanya tidak mungkin Ibu Menteri melakukan pembohongan publik terkait data ini," kata Zulficar.

Susi sempat menyebut soal estimasi potensi sumber daya ikan pada 2015 lalu sebesar 9,93 juta ton per tahun dan hasil kajian survei di 2016 meningkat menjadi sebesar 12,5 juta ton per tahun. Angka itu, menurut Zulficar, dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, sebab itu merupakan hasil penelitian dengan pihak yang memiliki kapasitas dan otoritas, melalui metode koleksi data serta proses analisis berdasarkan sains.

"Kita lakukan pendekatan, kita juga gunakan riset kapal, satelit dan data hydro aquastik, baru setelah semua siap kita perlihatkan data ke Bu Menteri, kita rekomendasikan," kata Zulficar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER