Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan telah mengetahui tiga sketsa wajah terduga pelaku penyiraman air keras pada penyidik Novel Baswedan. Sketsa itu ditunjukkan polisi saat pertemuan antara pimpinan KPK dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian beberapa waktu lalu.
"Sketsa wajah sudah diperlihatkan beberapa waktu lalu. Itu yang disebut tim dari Polri bahwa ada perkembangan signifikan dari penanganan perkara," ujar Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah di gedung KPK, Jakarta, Senin (3/7).
Febri mengatakan, KPK akan terus berkoordinasi dengan polisi untuk memantau hasil penyelidikan dari sketsa wajah tersebut. Menurutnya, polisi masih perlu mengonfirmasi lebih lanjut sketsa wajah tersebut dari saksi yang ada di lokasi kejadian maupun bukti lain yang telah dimiliki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan lihat perkembangannya seperti apa karena ada beberapa sketsa yang perlu pendalaman dan konfirmasi dari saksi lain," katanya.
Polda Metro Jaya sebelumnya telah melukis sketsa wajah terduga pelaku kasus penyiraman air keras pada Novel. Sketsa tersebut diduga kuat merupakan pelaku teror terhadap Novel.
Sketsa wajah itu dibuat berdasarkan keterangan saksi-saksi yang melihat posisi pelaku saat melakukan penyerangan. Namun polisi belum mempublikasi sketsa tersebut.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, ada tiga sketsa wajah berbeda yang dibuat polisi. Hasil sketsa itu, kata Argo, nantinya akan ditunjukkan kepada para saksi.
Polda Metro Jaya juga berencana mendatangkan pelukis sketsa wajah ke Singapura, untuk membuat gambaran wajah pelaku berdasarkan keterangan Novel Baswedan.
Novel disiram air keras pada 11 April 2017, usai salat subuh di masjid dekat rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Polisi telah memeriksa sejumlah saksi. Namun hingga kini polisi belum menetapkan tersangka pelaku penyerangan.