Perakit Bom Bandung Akan Bergabung dengan ISIS di Filipina

CNN Indonesia
Minggu, 09 Jul 2017 13:24 WIB
Berdasakan hasil interogasi, perakit bom panci hendak bergabung dengan jaringan ISIS di Filipina usai melakukan teror di sejumlah lokasi di Bandung.
Puslabfor Mabes Polri melakukan olah Tempat Kejadian Perkara di lokasi ledakan bom panci di Kampung Kubang Beureum, Sekejati, Buahbatu, Kota Bandung. (CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko)
Bandung, CNN Indonesia -- Wakil Kepala Polda Jawa Barat Brigadir Jenderal Bambang Purwanto menyatakan, Agus Wiguna, perakit bom panci di Buahbatu, Bandung, hendak bergabung dengan jaringan ISIS di Filipina usai melakukan aksi teror di sejumlah lokasi.

Bambang mengatakan, niat Agus bergabung dengan ISIS diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan awal yang dilakukan penyidik Polrestabes Bandung dan Polda Jabar.

"Menurut interogasi, setelah mau meledakan, dia ingin bergabung dengan ISIS di Filipina," ujar Bambang di lokasi ledakan di Kampung Kubang Beureum, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Minggu (9/7).

Bambang menerangkan, Agus terobsesi bergabung dengan ISIS usai melihat sejumlah informasi yang ada di internet. Menurutnya, upaya teror di sejumlah lokasi di Bandung merupakan langkah untuk meyakinkan dirinya berbagung dengan ISIS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang berkata, hasil penyelidikan sementara diketahui bahwa Agus merakit sendiri bom yang meledak di kamar kontrakannya. Pria 21 tahun ini diduga membeli dan memasok materi bom secara individu.

Meski sejumlah informasi telah diketahui, Bambang menuturkan, saat ini Densus 88 Antiteror Mabes Polri masih melakukan pemeriksaan terhadap Agus untuk mencari pelaku lain yang terlibat dalam aksi terorisme.
Polda Jabar: Agus Akan Gabung ISIS Filipina Usai Ledakkan BomLedakan dari bom panci diduga terjadi di sebuah rumah kontrakan di Kampung Kubang Bereum, Buah Batu, Bandung Jawa Barat, Sabtu (8/7). (Foto: Dok. Humas Polda Jawa Barat)
Pemeriksaan juga untuk memastikan sumber dana dan cara Agus mendapatkan material bom tersebut.

"Kami tunggu waktu, apakah dia (Agus) individu atau jaringan," ujarnya.

Sementara itu, Bambang menyampaikan, sasaran teror yang tak lagi mengincar kepolisian tidak menjadi pembeda jaringan terorisme. Menurutnya, para teroris memiliki kemampuan untuk melakukan aksi teror di berbagai medan.

Kemampuan itu, lanjut dia, bisa diperoleh dari sejumlah cara, salah satunya melalui internet. Kemampuan itu pada intinya untuk menjalankan perintah yang dikeluarkan oleh ISIS, yakni mendirikan sistem khilafah di Indonesia.

"Yang dilakukan adalah sesuai dengan amalan yang dia ikuti. Ini masih kami dalami, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa diketahui motivasi dan sasarannya apa," ujar Bambang.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER