Perakit Bom Panci Santai Saat Dengar Kontrakan Meledak

CNN Indonesia
Minggu, 09 Jul 2017 17:51 WIB
Agus Wiguna disebut sempat tak percaya kamar yang ia kontrak terbakar. Ia tak sadar bom panci di dalam kamarnya meledak secara tak sengaja.
Kontrakan milik pelaku bom panci, Agus Wiguna di Kampung Kubang Beureum, Sekejati, Buahbatu, Kota Bandung. (CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko)
Bandung, CNN Indonesia -- Adin (54) tergopoh-gopoh mencari Agus Wiguna (21), terduga perakit bom panci, pada Sabtu (9/7) sore itu. Ledakan keras terdengar dan asap mengepul dari kamar yang dikontrak Agus sehingga Adin berinisiatif mencari sang penyewa.

Ketika Adin berhasil menyampaikan informasi tersebut, Agus hanya merespons dengan wajah santai. Agus, menurut Adin, juga tak sama sekali tak percaya pada ucapannya.

"Itu kontrakan ngebledug. Terus dia (Agus) teh bilang 'ah bohong...ah bohong' sambil dorong gerobaknya. Kayak enggak percaya atau enggak berdosa, jalan saja nyantai," ujar Adin kepada CNNIndonesia.com di kediamannya di Kampung Kubang Beureum, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Minggu (9/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adin sendiri adalah anak pemilik kontrakan tempat Agus tinggal. Dia juga orang yang pertama bertemu dengan Agus pascaledakan.

Adin menuturkan, dirinya mendapati Agus di dekat jembatan irigasi di Jalan Cidurian Selatan. Lokasi itu hanya berjarak satu kilometer dari tempat Agus tinggal. Saat itu Agus hendak pulang usai berjualan bakso selimut alias Basmut sejak pagi.

Kontrakan milik pelaku bom panci, Agus Wiguna di Kampung Kubang Beureum, Sekejati, Buahbatu, Kota Bandung.Kamar yang disewa pelaku bom panci, Agus Wiguna, di Kampung Kubang Beureum, Sekejati, Buahbatu, Kota Bandung. (CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko)
Setelah menyampaikan informasi itu, Adin mengaku jalan beriringan dengan Agus menuju lokasi ledakan. Agus baru menunjukkan reaksi ketika banyak orang berkumpul di depan kontrakannya. Saat itu Adin melihat mimik heran pada wajah Agus

Adin sendiri tidak mengetahui hal selanjutnya pasca-Agus tiba di kontrakan karena dirinya pulang untuk mandi dan berganti pakaian.

Namun, dari informasi yang diperolehnya, Agus dibawa ke Rumah Ketua Rukun Tetangga (RT) yang tak jauh dari lokasi ledakan. Di sana lah Agus diinterogasi oleh Ketua RT dan petugas keamanan setempat yang curiga soal ledakan tersebut.

Kala itu, kata Adin, belum ada satu pun personel Kepolisian yang tiba untuk mengamankan lokasi. Kepolisian hadir sekitar satu jam pascaledakan dan disusul Densus 88 Antiteror Mabes Polri pada malam harinya.

"Katanya mah, itu teh Agus dibawa ke RT sama keamanan. Takut apa-apa sama warga," ujarnya.

Adin sendiri mengaku tidak mengenal baik sosok Agus. Ia hanya menilai, Agus layaknya orang yang perlu dikasihani karena hidup dengan keterbatasan dengan menjual Basmut sejak pagi hingga sore hari di kawasan Sekejati.

Adin juga sempat terkejut manakala mengetahui Agus adalah seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi swasta di Bandung. Informasi itu diketahui usai berbincang dengan Agus beberapa hari sebelum ledakan terjadi.

"Makanya pertama saya heran dan kedua saya kaget. Dia bilang sendiri ke saya kalau kuliah tingkat tiga," ujarnya.

Gerobak Bakso Goreng milik terduga pelaku bom panci Agus Wiguna. Gerobak Bakso Goreng milik terduga pelaku bom panci Agus Wiguna. (CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko)
Sempat Diperiksa Densus

Adin sempat diperiksa Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Polsek Ciwastra yang berlokasi di Kelurahan Margasari, Buahbatu, Bandung. Pemeriksaan dilakukan pada Sabtu (8/7) sekitar pukul 21.00 WIB hingga Minggu (9/7) pukul 05.00 WIB.

Namun, ia mengaku tak banyak informasi yang disampaikan kepada Kepolisian hingga akhirnya diperbolehkan pulang.

"Saya diperiksa sampai pagi. Tapi ditanya soal Agus saya mah enggak tau. Enggak begitu kenal," ujarnya.

Lebih jauh, Adin menyampaikan, ada satu orang yang diduga mengenal baik Agus, yakni seorang penjahit bernama Taufik yang tinggal bersebelahan dengan kontrakan Agus.

Taufik, kata dia, saat ini juga diduga sudah diamankan oleh Kepolisian untuk dimintai keterangan.

"Taufik punya dua kontrakan. Satu buat tidur, sebelahnya buat jahit. Nah si Agus di pojokan, sebelahan tempat Agus tidur," ujarnya.

Saat ini Agus sudah diamankan kepolisian. Motivasi Agus merakit bom diduga sebagai salah satu cara untuk bergabung dengan ISIS. Di kamar Agus, ditemukan surat yang menyatakan baiat kepada khilafah daulah islamiyah (ISIS).

Polisi juga menemukan buku catatan harian milik Agus. Isinya mengenai rencana teror bom panci yang akan dilakukan di sejumlah lokasi di Bandung. Di antaranya, kafe di Jalan Braga, juga sebuah rumah makan, dan gereja.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER