Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rikwanto menyatakan, perakit bom panci di Buah Batu, Bandung Jawa Barat, Agus Wiguna (22) tergabung dalam kelompok yang terafiliasi Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Menurutnya, paham radikal sudah tertanam di dalam pemikiran Agus sejak bergabung dengan kelompok Negara Islam Indonesia (NII).
"Dia ikut kelompok yang terafiliasi JAD. Dia sendiri sudah teradikalisasi dengan NII sebelumnya," kata Rikwanto di sela-sela kunjungan di Pameran Indo Security 2017, Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (12/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Agus awalnya bergerak sendiri atau
the lone wolf dalam merencanakan aksi teror. Dia pun mempelajari cara-cara merakit bom panci melalui internet.
Namun, di tengah perencanaan, Agus bertemu dengan sejumlah rekan yang memiliki pemikiran serupa. Akhirnya, Agus pun mendapatkan rekomendasi situs-situs yang harus dipelajari dalam merakit bom panci.
Selain itu, lanjutnya, Agus juga mendapatkan bantuan dana untuk membeli berbagai bahan peledak untuk merakit bom panci.
"Awalnya, kami duga dia lonewolf karena
surfing di Internet. Namun, dalam
the lone wolf itu dia menemukan teman yang membimbingnya untuk merakit bom. Bahkan, ada yang memberikan modal," kata jenderal polisi bintang satu itu.
Jejaring Media SosialTak hanya itu, rekan yang ditemui Agus lewat jejaring media sosial Facebook itu pun memberikan rekomendasi tempat untuk Agus melaksanakan aksi teror. Salah satu tempat yang direkomendasikan, menurur Rikwanto, Kafe Bali di Jalan Braga, Bandung.
Temannya ada yang menyarankan sebaiknya diledakan di tempat sana saja, yang di Jalan Braga itu termasuk ide temannnya," ucapnya.
Berangkat dari berbagai temuan tersebut, Rikwanto menuturkan, Densus 88 pun tengah bergerak untuk melacak kelompok atau pihak yang terkait dengan Agus.
Hingga saat ini, Densus baru menangkap seorang rekan yang sehari-hari bekerja sebagai penjual bubur kacang ijo itu ditangkan di rumahnya di Kampung Pasirpeuti, Desa Cibanteng, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (11/7) sekitar pukul 11.20 WIB.
"Kami masih lacak kelompok siapa. Ini akan kami lakukan, semoga satu per satu dapat terkuak dan tertangkap," tutur Rikwanto.
Agus mulai merakit bom panci pada Sabtu (1/7) lalu. Rencananya, bom panci tersebut akan diledakkan di tiga lokasi berbeda di Bandung yakni Kafe Bali di Jalan Braga, Rumah Makan Celengan di Astana Anyar, dan sebuah gereja di kawasan Buah Batu.
Alih-alih meledakkan bom di lokasi incaran, bom panci malah meledak di rumah kontrakan yang ditinggali Agus di Kampung Kubang Beureum, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buah Batu, Sabtu pekan lalu sekitar pukul 15.30 WIB.