Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan jalur pantai di wilayah Indonesia rawan penyelundupan narkotika. Polisi telah menggerebek tempat penyimpanan sabu sebanyak satu ton di dermaga bekas hotel Mandalika, Anyer, Banten, Kamis (13/7) pagi.
Pelaku merupakan jaringan internasional China-Taiwan pimpinan Lin Ming Hui.
Iriawan mengatakan pelaku penyelundupan memanfaatkan sepanjang garis pantai yang minim penjagaan untuk memasukkan narkotika ke wilayah Indonesia, termasuk DKI Jakarta. Dia mengatakan masuknya narkotika ke Indonesia dalam jumlah besar hanya melalui jalur laut.
"Jalur laut itu rawan. Panjang sekali pantai Indonesia itu, Teluk Naga dan Dadap (Tangerang, Banten) itu pasti nanti akan ada lagi," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (13/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iriawan mengatakan, sejauh ini banyak kasus terungkap hanya berdasarkan informasi dari negara asal pelaku.
"Pelaku melakukan lagi karena begitu banyaknya garis pantai Indonesia dan kapal banyak, tidak mungkin kami periksa satu per satu, yang ketahuan ya karena ada informasi," ujarnya.
Terkait penyelundupan sabu sebanyak satu ton di dermaga bekas hotel Mandalika oleh jaringan China-Taiwan, Iriawan mengatakan pelaku tergolong lihai membawa sabu ke darat.
Pelaku, kata Iriawan menggunakan modus baru yakni menenggelamkan paket sabu di bawah laut dalam waktu yang lama. Setelah dirasakan aman, pelaku kemudian mengambilnya dengan menggunakan kapal motor dan perahu karet.
Setelah Tim Gabungan Satgas Merah Putih mendapatkan informasi dari Kepolisian Taiwan, butuh dua bulan bagi polisi mengungkap penyelundupan yang dilakukan jaringan Lin Ming Hui
Lin Ming Hui tewas ditembak karena melakukan perlawanan. Selain Lin Ming Hui, penyelundupan itu melibatkan tiga orang lainnya yakni Chen Wei Cyuan, Liao Guan Yu, dan Hsu Yung Li.