Berencana Pensiun Dini, Tito Ingin Terjun ke Dunia Pendidikan

Abi Sarwanto & Mesha Mediani | CNN Indonesia
Selasa, 18 Jul 2017 02:31 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan kelak usai pensiun dini dari kepolisian, ia ingin melanjutkan karir di ranah pendidikan.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku ingin merintis karir di bidang pendidikan usai pensiun dini dari kepolisian. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan dirinya tidak tertarik untuk melanjutkan karir di ranah politik selepas pensiun dini yang telah direncanakannya. Sebaliknya, ia menaruh minat untuk berdedikasi di dunia pendidikan.

"Polri saja banyak musuhnya. Politik itu lebih banyak lagi musuhnya. Saya tidak tertarik politik, saya hanya tertarik ke dunia pendidikan," kata Tito dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Senin (17/7).

Sebelum menjabat sebagai pimpinan Polri, Tito menempuh pendidikan di Nanyang Technological University, Singapura dan meraih gelar Doktor di bidang Studi Stratejik, peminatan Terorisme dan Radikalisasi Islam. Ia meraih gelar magna cumlaude saat lulus di tahun 2013.

"Inshaa Allah akan tetap konsisten seperti itu. Setelah saya kembali ke dunia pendidikan membuat saya lebih rileks dan lebih dekat dengan keluarga," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa waktu lalu, Tito sempat menyatakan keinginannya untuk berhenti sebagai Kapolri sebelum masa pensiunnya habis lima tahun lagi.

Ia menekankan, isu tentang pensiun dini muncul setelah ia diwawancara dalam suatu acara televisi. Tito mengaku, ia memang tidak pernah meminta daftar pertanyaan agar jawaban yang ia lontarkan spontan dan objektif.

"Nah, kemudian saya langsung menjawab secara jujur bahwa hati kecil saya tidak ingin (bertugas) sampai tahun 2022 selesai karena terlalu lama. Tidak sehat juga untuk organisasi karena organisasi butuh penyegaran," kata pria berusia 52 tahun ini.

Tito menambahkan, ia ingin memberi kesempatan kepada kandidat lain untuk mengemban tugas-tugas kepolisian di seluruh wilayah Indonesia. Tugas yang ia jalani sejak menjabat sebagai Kapolri per tanggal 13 Juni 2016.

"Menjadi Kapolri adalah pekerjaan paling stres di dunia karena Polri adalah lembaga kepolisian terbesar nomor dua di dunia, setelah China, India, dan Amerika," akunya.

Dikatakan Tito, Indonesia sebagai negara demokrasi sekaligus memicu banyak masalah yang berujung keamanan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Kapolri ke depannya. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER