Jakarta, CNN Indonesia -- Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengirimkan pesan kepada tokoh Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, meskipun dia telah resmi melepaskan jabatan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Dalam acara pisah sambut Kapolda Metro Jaya dari Iriawan ke Irjen Idham Aziz di Mapolda Metro jaya, Rabu (26/7), Iriawan berpesan agar Rizieq mengikuti proses hukum yang berlaku di Indonesia.
Menurut dia, polisi akan selalu menempatkan semua orang sama di hadapan hukum.
"Kalau saya, artinya kalau proses hukum harus diikuti. Karena
equality before the law harus dijalankan. Itu pesan saya untuk Rizieq," kata Iriawan jelang acara Pisah dan Sambut Kapolda Metro Jaya di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun menyerahkan seluruh proses penanganan kasus dugaan percakapan berkonten pornografi yang telah menjerat Rizieq dengan rekannya Ketua Yayasan Solidaritas Keluarga Cendana Firza Husein sebagai tersangka kepada Irjen Idham Aziz selaku Kapolda Metro Jaya selanjutnya.
Iriawan yang kini menjabat sebagai Asisten Kapolri bidang Operasi itu mengaku telah bekerja dengan maksimal untuk menuntaskan kasus tersebut.
"Nanti terserah Kapolda Metro Jaya baru yang jelas saya sudah maksimal. Sudah pemeriksaan dan juga sampai dalam saksi ahli sudah saya sampaikan. Terserah saja, saya tak ikut campur lagi soal kasus itu," ucapnya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian resmi memutasi Iriawan ke jabatan Asisten Kapolri bidang Operasi pada hari ini.
Tito menunjuk Idham untuk melanjutkan tongkat komando kepemimpinan di satuan wilayah kepolisian Jakarta itu.
Selain kasus terkait Rizieq, sejumlah kasus warisan Iriawan juga menanti diselesaikan oleh Idham, antara lain kasus kematian mahasiswa Universitas Indonesia Akseyna Ahad Dori, penyiraman air keras penyidik KPK Novel Baswedan, dan penangkapan terhadap sejumlah orang dengan tuduhan makar.