KPK: Banyak yang Dukung Jika Jokowi Bentuk Tim Kasus Novel

CNN Indonesia
Jumat, 28 Jul 2017 14:29 WIB
Sampai hari ini, pihak kepolisian, khususnya Polda Metro Jaya memang belum mampu mengungkap pelaku dan dalang penyiraman air keras ke Novel.
Sampai hari ini, pihak kepolisian, khususnya Polda Metro Jaya memang belum mampu mengungkap pelaku dan dalang penyiraman air keras ke Novel. (Biro Humas KPK).
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan, dukungan dari masyarakat bakal mengalir jika Presiden Joko Widodo membentuk tim independen guna mengungkap kasus penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan.

Hal itu tak lepas dari belum terungkapnya pelaku penyiraman terhadap Novel. Lebih dari tiga bulan berlalu, pihak kepolisian, khususnya Polda Metro Jaya belum mampu mengungkap pelaku dan dalang penyiraman air keras ke Novel.

"Kalau misalnya presiden berpikir untuk memperkuat penanganan, pengusutan kasus ini, tentu saja pihak-pihak yang ingin pelaku ditemukan akan menerima hal tersebut," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Jumat (28/7).

Febri mengatakan, harapan dari Novel dan keluarga, KPK serta masyarakat pelaku penyerangan tersebut bisa segera diungkap dalam waktu dekat. Apalagi, lanjutnya, jajaran Polda Metro Jaya sudah membuat sketsa wajah terduga pelaku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Febri, KPK saat ini menunggu kerja Korps Bhayangkara, yang disebut Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah dibentuk tim khusus bersama mulai dari jajaran Mabes Polri hingga Polres Jakarta Utara.

"Saat ini karena kewenangan penanganan berada di Polri tentu kita tunggu proses dan kerja yang dilakukan kepolisian," ujarnya.

"Kami menunggu dan berharap pada tim Polri yang menangani investigasi dan penanganan perkara ini," tambah Febri.

KPK masih yakin polisi bisa mengungkap pelaku dan dalang penyerangan air keras kepada Novel, meski ada pergantian pucuk pimpinan di Polda Metro Jaya.

Presiden Joko Widodo pun telah angkat bicara soal penanganan kasus penyerangan air keras Novel, yang sudah tiga bulan lebih belum membuahkan hasil. Jokowi mengaku akan berkonsultasi bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian terlebih dahulu.

"Saya meminta masukan Kapolri dulu," jawab Jokowi singkat di Cikarang, Jumat (28/7).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER