Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi Yudisial Aidul Fitriciada mengatakan, saat ini kondisi peradilan Indonesia masih sangat buruk. Banyaknya praktik suap dan korupsi masih mewarnai kegiatan peradilan di Indonesia.
Dalam kesempatam ulang tahun KY yang ke 12 ini, Aidul berpesan kepada seluruh masyarakat dan lembaga peradilan di Indonesia, terutama seluruh karyawan KY untuk meningkatkan kualitas diri demi mewujudkan peradilan independen dan akuntabel.
"Saya ingin mengajak kepada semua pihak untuk bekerja bersama, untuk peradilan yang bersih," Kata Aidul Fitriciada di Gedung Komisi Yudisial, Jakarta Pusat, Rabu (23/7).
Aidul juga menyinggung agar semua program dan agenda KY bisa tersusun tanpa ada intervensi dari pihak manapun. Bahkan Aidul juga menyebut agar semua karyawan dan staff KY bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya agak iri dan cemburu dengan MK yang staffnya telah berhasil memperoleh gelar doktor sebanyak 11 orang. Jadi saya berharap KY juga punya staff dengan kapasitas tinggi, ini berpengaruh juga pada program kerja," kata Aidul.
Lanjutnya, saat ini KY juga bekerja sama dengan lembaga peradilan internasional demi meningkatkan kualitas hakim. Ke depannya, lembaga-lembaga kekuasaan kehakiman berperan optimal dalam mengemban tugas konstitusional dalam menjaga martabat dan keluhuran para hakim.
Kebutuhan akan kerjasama ini terkait dengan berkembangnya fungsi-fungsi KY, baik dalam sistem hukum sipil, dewan yudisial, council for judicial, maupun common law.
"Termasuk di dalamnya perkembangan konsep share responsibility untuk melengkapi sistem satu atap dalam upaya mengoptimalkan tugas konstitusi menjaga martabat hakim," kata dia.