KSOP Tanjung Mas Angkat Suara soal Suap Pejabat Kemenhub

Damar Sinuko | CNN Indonesia
Jumat, 25 Agu 2017 18:03 WIB
Kepala KSOP Tanjung Mas Semarang Gajah Roosen menyatakan uang suap itu tak mungkin melibatkan proyek pengerukan alur pelabuhan senilai Rp40 miliar.
Dirjen Hubla Kementerian Perhubungan A. Tonny Budiono ditahan. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Semarang, CNN Indonesia -- Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Mas Semarang Gajah Roosen membantah proyek pengerukan alur Pelabuhan Tanjung Mas terkait dengan kasus dugaan suap yang diduga melibatkan Dirjen Hubla Kementerian Perhubungan A. Tonny Budiono.

Gajah menuturkan hal itu terkait dengan temuan uang yang diduga suap dalam OTT KPK senilai Rp20 miliar. Nilai proyek pengerukan di Semarang itu sendiri mencapai Rp40 miliar.

"Ini tidak ada hubungannya dengan kami. Makanya kami heran kenapa proyek kami disebut. Nilai proyek pengerukan alur itu ada 40 miliar, kalau terus dipotong dikurangi 20 miliar untuk suap mana mungkin proyek bisa jalan", kata Gajah usai mengikuti rapat bersama KPK, Polda Jateng dan Bea Cukai di Kanwil Bea Cukai Jawa Tengah, Semarang, Jumat (25/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gajah menambahkan pihaknya selaku pengguna dan penanggung jawab anggaran telah berhati-hati dalam mengurus pembiayaan proyek pengerukan alur Tanjung Mas Semarang. Bahkan, saat pembayaran terakhir, KSOP Tanjung Mas melibatkan Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah untuk melakukan supervisi.

“Saya yakin soal teknis penggunaan angaran proyek pengerukan alur Tanjung Mas tidak terindikasi korupsi apalagi dengan suap. Namun jika itu dilakukan di luar teknis sebagai bentuk terima kasih kepada atasan, saya tidak mau ikut campur", terang Gajah

Dia juga menyatakan siap dengan risiko jika terkait dengan kasus dugaan suap tersebut.

"Ini resiko tugas dan jabatan, saya siap hadapi termasuk kemungkinan bila menyeret nama saya terlibat", tegas Gajah.

Pada Kamis, Tonny telah ditetapkan sebagai tersangka suap terkait pengerjaan pengerukan Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah.
Dia diduga menerima suap dengan total mencapai Rp20 miliar yang disinyalir tak hanya bersumber dari proyek di Pelabuhan Tanjung Mas, tapi juga proyek lain milik Ditjen Hubla Kemenhub tahun 2016-2017.

Terkait proyek pengerukan Pelabuhan Tanjung Mas, Tonny diduga menerima suap dari Komisaris PT Adhiguna Keruktama Adiputra Kurniawan. Uang diberikan ke Tonny agar PT Adhiguna memenangkan proyek pengerukan jalur pelayaran. (asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER