Jakarta, CNN Indonesia -- Jelang setahun diberlakukannya
ganjil-genap di kawasan Sudirman, Guberbur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyebut aturan tersebut cukup efektif mengurangi kemacetan. Apalagi, bersamaan dengan pembangunan transportasi massal yang sedang gencar dilakukan.
Bahkan, Djarot menyebut ganjil-genap lebih efektif daripada aturan three in one yang membatasi mobil pribadi di kawasan tertentu yang dikenal dengan "Kawasan Pembatasan Penumpang.”
Pada aturan yang dicanangkan mantan Gubernur Sutiyoso itu, hanya mobil pribadi berpenumpang tiga orang atau lebih yang diperbolehkan lewat.
"Ganjil-genap ini lebih efektif dibandingkan three in one, lebih gampang dan masyarakat kemudian lebih sadar untuk menggunakan ini," kata Djarot di sela-sela peresmian Pasar Pelita di Tanjung Priuk, Jakarta, Selasa (29/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum lagi, ia menambahkan, jika pembangunan flyover dan underpass, seperti di kawasan Mampang dan Salemba-Matraman, serta pembangunan mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT) rampung pada 2018 mendatang.
"Tanpa ada pengaturan, maka akan menjadi stuck di mana-mana. Ketika pembangunan sudah selesai maka aturannya akan diperlonggar," kata Djarot.
Aturan
ganjil-genap di beberapa ruas jalan protokol di Jakarta pertama kali diterapkan pada 30 Agustus 2016 lalu. Aturan berlaku di Jalan Sudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat, dan Jalan Gatot Soebroto. Berlaku setiap Senin sampai Jumat pada pukul 07.00-10.00 dan 16.00-20.00.
Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah sempat menyebut bahwa pihaknya sedang meninjau rencana perluasan penerapan ganjil-genap kendaraan roda empat di Jalan HR Rasuna Said yang akan berlaku setiap Senin hingga Jumat.
"Kami akan lihat kajiannya dan FGD (focus group discussion). Kami siapkan apa yang menjadi PR untuk diterapkan
ganjil-genap di HR Rasuna Said, terkait masalah rambu, marka jalan, segala macam," kata Andri.
(djm/djm)