Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota Tegal Siti Mashita Soeparno merasa jadi korban dalam kasus suap di mana ia terjerat dalam operasi tangkap tangan Komisi Pemberatasan Korupsi. Bersama dirinya pun disita beberapa tas yang disinyalir berisi uang suap dari pihak swasta.
Politikus Partai Golkar itu Rabu (30/8) sore selesai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka. Ia keluar gedung komisi antirasuah dengan mengenakan seragam tahanan KPK, rompi oranye. Ia keluar ruang pemeriksaan sekitar pukul 17.30 WIB.
Saat dicegat wartawan yang menunggu dirinya, perempuan yang akrab disapa Bunda Sitha itu mengklaim dirinya merupakan korban sehingga terjaring dalam OTT yang dilakukan lembaga antirasuah.
"Buat warga Tegal, saya adalah korban," kata Siti Mashita di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (30/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siti yang mengenakan setelan busana berkerudung cokelat itu pun menyebutkan nama yang diduga sebagai pihak swasta penyuap dirinya.
"Korban dari siapa bu?" tanya wartawan di gedung KPK.
"Amir Mirza," timpal Siti Mashita sambil berjalan menuju mobil tahanan.
Sayang, tak ada informasi lanjutan yang keluar dari mulut Siti mengenai maksud dirinya sebagai korban Amir.
Selain Siti Mashita, tim satgas KPK turut menangkap empat orang lainnya. Mereka berlima ditangkap di tiga kota berbeda, yakni Tegal, Balikpapan dan Jakarta.
Satu di antara yang ditangkap itu adalah Amir Mirza. Dari penangkapan itu pun KPK menyita uang ratusan juta rupiah.