Pansus Dinilai Manfaatkan Aris Budiman Untuk Hancurkan KPK

CNN Indonesia
Sabtu, 02 Sep 2017 22:56 WIB
Lewat Aris Budiman, Pansus Hak Angket KPK membuat skema memecah belah KPK. Salah satunya dengan melaporkan Novel Baswedan ke polisi dengan pencemaran nama baik.
Lewat Aris Budiman, Pansus Hak Angket KPK membuat skema memecah belah KPK. Salah satunya dengan melaporkan Novel Baswedan ke polisi dengan pencemaran nama baik. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kuasa Hukum Novel Baswedan, Alghiffari Aqsa menyebut Pansus Angket telah memanfaatkan Direktur Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Brigadir Jenderal Pol Aris Budiman. Menurut Alghiffari, Aris secara sadar atau tidak telah dimanfaatkan untuk menghancurkan KPK dari dalam tubuh lembaga itu sendiri.

"Ini (laporan Aris terkait Novel) adalah skema kecil dari agenda Pansus untuk hancurkan KPK," kata Alghiffari saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui telepon, Sabtu (2/9).

Skemanya sendiri kata Aris dilakukan dengan cara memecah belah lembaga antirusuah itu. Salah satunya dengan cara melaporkan Novel dengan menggunakan surat elektronik yang pada 2016 sempat dikirimkan Novel sebagai ketua wadah pegawai di lembaga itu.
"Novel sudah klarifikasi. Surat elektronik yang disebut telah disebarkan oleh Novel kita duga justru disebarkan oleh Dirdik sendiri," kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, pihaknya pun tidak terlalu mempersiapkan pembelaan atau perlawanan besar-besaran terkait laporan yang dilayangkan Aris. Justru kata dia, pihaknya hanya akan melakukan pembelaan sewajarnya, tanpa persiapan maksimal.

Sebab, kata Alghiffari, masih ada agenda lain yang harus mereka hadapi ke depannya.
"Kita persiapkan tentu saja, tapi yang harus diingat ini hanya skema kecil dari persiapan pansus angket untuk hancurkan KPK," kata dia.

Dirdik KPK, Aris Budiman beberapa waktu lalu membeberkan perpecahan di internal KPK sewaktu menghadiri rapat Pansus Hak Angket KPK. Dia mengungkapkan ada friksi antara kelompoknya dengan geng Novel Baswedan.

Friksi dengan geng Novel dimulai ketika rekrutmen Kepala Satuan Tugas Penyidikan. Aris menginginkan calonnya berasal dari Polri, sementara Novel tidak setuju dan melayangkan protes lewat email.

Sejak itu, hubungan keduanya memanas. Kelompok penyidik di bawah komando Aris tak pernah akur dengan geng penyidik pimpinan Novel.
Friksi itu berlanjut, ketika Aris melaporkan Novel ke Polda Metro Jaya dengan dugaan pencemaran nama baik Minggu (13/8) lalu. Aris merasa dihina dan dicemarkan nama baiknya lewat email protes yang dilayangkan Novel soal rekrutmen Kepala Satgas Penyidikan.

Tak cuma itu, Aris juga membeberkan, bagaimana pengaruh Novel di KPK. Kata Aris, Novel begitu powerful di KPK layaknya komisioner. Saking berpengaruhnya, Novel bahkan bisa mengubah arah kebijakan pimpinan KPK.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER