Gerakan Pramuka pun turut andil melakukan aksi untuk membantu anggota etnis Rohingya yang mengungsi dari kawasan konflik di Rakhine, Myanmar.
Aksi bantuan Pramuka dilakukan dengan pengumpulan dana bertajuk 'Bumbung Kemanusiaan'. Sekitar 22 juta anggota Pramuka diserukan untuk turut serta dalam aksi bantuan tersebut.
"Penyaluran berupa kotak, dari bambu, dan biasanya di setiap kegiatan apabila ada daerah yang tidak beruntung maka peserta diminta untuk sukarela mengisi bumbung dan disetorkan ke pramuka daerah masing-masing atau kwartir yang daerahnya terkena bencana," kata Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bidang Pembinaan Anggota Muda S. Budi Prayitno di kantornya, Jakarta, Rabu (6/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bantuan untuk Myanmar sendiri dilakukan melalui Gerakan Pramuka yang dapat dikirim ke rekening BNI dengan nomor rekening 909010100. Pengumpulan dana dilakukan hingga akhir September.
Sebelum melakukan aksi Bumbung Kemanusiaan, Pramuka telah mengirim relawan dan bantuan untuk etnis Rohingya yang terdampak konflik di Myanmar.
Pengiriman bantuan dilakukan 29 Agustus lalu. Pada kesempatan itu, relawan pramuka yang diwakili Eko Sulistio membawa uang tunai untuk dibelanjakan makanan, obat-obatan, serta hewan kurban.
Andalan Nasional Pramuka Bidang Luar Negeri Indo Reyano Samili mengatakan ada sembilan ekor sapi, 15 kambing, dan bahan makanan lain yang dibeli dan diberikan pada pengungsi etnis Rohingya kala itu.
"Karena momentumnya berdekatan dengan Hari Raya Iduladha, maka kami membelikan hewan kurban yang dipotong bersama di sana. Kalau tidak, kami biasanya belikan makanan cepat saji dan keperluan lain," kata Indo.
 Warga Rohingya terpaksa mengungsi dari Rakhine, Myanmar ke Bangladesh akibat persekusi yang terjadi pada etnis muslim minoritas tersebut. (REUTERS/Mohammad Ponir Hossain) |
Pramuka Myanmar
Di Myanmar sendiri diketahui ada pula gerakan kepanduan atau Pramuka. Dan, Pramuka Myanmar itu baru saja bergabung dengan Gerakan Pramuka Internasional (The World Organization of the Scout Movement/WOSM).
Pramuka Myanmar baru bergabung dengan WOSM karena sebelumnya keberadaan mereka dilarang oleh pemerintah. Setelah Aung San Suu Kyi ke bangku pemerintahan, Pramuka Myanmar kembali aktif dan mendaftarkan diri sukarela ke WOSM.
"Sesuai arahan Pak Presiden, kami memang merencanakan untuk menindaklanjuti program-program kami dengan mengadakan kunjungan bilateral pada Pramuka di Myanmar. Waktu dan kesempatannya masih disesuaikan, tapi kami harap dapat dilakukan secepatnya,"ujar Indo.