Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menyatakan tidak akan salat Jumat bersama massa aksi 299 di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta besok.
Politikus dari Partai Demokrat itu justru menyatakan bakal memilih salat di Masjid Baiturrahman yang berada di dalam kompleks parlemen.
"Saya lebih senang salat di masjid karena saya sudah biasa di situ, kalau hujan, enggak kehujanan," ujar Agus di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski menolak berpatisipasi, Agus menyatakan tak melarang aksi yang bakal digelar massa di depan komplek parlemen pada Jumat (29/9). Ia mengatakan aksi itu merupakan bentuk aspirasi dari masyarakat yang harus dihormati.
Lebih lanjut, pria kelahiran Semarang itu mewanti-wanti agar massa 299 tidak melakukan tindakan tercela sehingga mengganggu keamanan dan ketertiban umum dalam aksinya. Agus meminta, massa mematuhi prosedur yang diatur hukum dalam menyampaikan aspirasi.
"Unjuk rasa memiliki landasan UU dan mempunyai kekuatan hukum. Namun tidak boleh melakukan hal-hal yang anarkis sehingga menimbulkan hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Agus berjanji bakal menemui massa meski ada jadwal kunjungan kerja ke luar kota. Keputusan itu diambil sebagai bentuk tanggung jawab pimpinan DPR.
"Tadinya saya mau ke daerah besok, tapi mendengar katanya masyarakat ingin unjuk rasa di DPR. Insyaallah kalau beliau (massa 299) akan bicara dengan DPR, saya akan temui," ujar Agus.
Agus juga berkata, DPR siap memberi ruang bagi massa aksi 299 untuk beraudiensi bukan hanya dengan pimpinan melainkan juga dengan sejumlah anggota DPR lainnya.
"Yang jelas Pak (Setya) Novanto kan masih sakit, Pak Fahri (Hamzah) dan Pak Taufik (Kurniawan) juga masih di luar negeri. Terus terang saya menyiapkan diri akan hadir besok," kata Agus. Selain Agus, unsur pimpinan DPR yang ada di tempat saat ini adalah Fadli Zon.
Besok massa aksi 299 berencana mengawali aksi dengan salat Jumat di depan Gedung DPR. Hal ini dilakukan karena banyaknya peserta aksi sehingga dikhawatirkan masjid di sekitar DPR tidak bisa menampung.
Penyelenggara mengklaim peserta aksi besok mencapai 50 ribu orang. Massa dalam tuntutannya akan menyatakan penolakan pada paham komunisme dan kebangkitan Partai Komunis Indonesia serta penolakan para RUU Ormas.