Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengadukan persoalan permintaan mahar untuk calon Gubernur Jawa Barat ke petinggi partai Golkar.
Dedi mengaku, pernah diminta uang Rp10 miliar oleh orang yang mengaku dekat dengan elite DPP Golkar agar mendapatkan rekomendasi untuk mendukung pencalonannya pada Pilkada Jawa Barat tahun 2018.
Dedi mengadukan hal itu, saat menggelar pertemuan tertutup dengan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie di Bakrie Tower, Jakarta, Jumat (29/9). Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam juga dihadiri beberapa pengurus Golkar DPD tingkat I Jabar dan pengurus DPD tingkat ISI se-Jabar.
"Saya telah laporkan mengenai permintaan uang ini kepada Bapak Idrus Marham dan sejumlah petinggi partai lainnya. Jadi beliau ini mengaku dekat dengan pengurus DPP, bisa saja kepentingannya personalia. Namun untuk saat ini saya tak bisa menyebutkan nama," kata Dedi dalam keterangan tertulisnya.
Bupati Purwakarta itu mengaku menolak permintaan mahar itu. Dia tak mempersoalkan jika DPP tidak memberikan rekomendasi. Ia juga tak khawatir jika laporannya mengenai pemalakan tersebut menghambat proses keluarnya rekomendasi dari DPP Golkar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang saya lakukan ini semata-mata untuk menjaga marwah partai, karena saya khawatir kasus pemalakan ini jika dibiarkan bisa mencoreng nama baik partai." ujarnya.
Selain itu, Dedi mengatakan, kondisi Golkar saat ini di tingkat nasional tengah mengalami penurunan.
"Namun sebaliknya, di tingkat Jabar elektabilitas Golkar justru mengalami kenaikan. Hal ini bisa tercapai karena pengurus di tingkat Jabar terus membangun kesolidan internal."
Soliditas partai bagi Dedi adalah yang terpenting untuk saat ini. DPD Golkar Jabar terus berkoordinasi dengan DPP Golkar dalam persiapan menghadapi Pilkada yang akan dilaksanakan pada tahun 2018 mendatang. Dedi pun mengaku siap dengan apapun keputusan partai.
"Sikap saya adalah, jika Dedi Mulyadi harus dikorbankan untuk kepentingan partai maka saya siap. Jika harus kehilangan jabatan di DPP pun saya siap jika untuk kepentingan partai." tegasnya.