Jakarta, CNN Indonesia -- RS Premier Jatinegara, Jakarta Timur enggan memberi keterangan soal dugaan kejanggalan pada alat kesehatan yang dipasang di Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
Kepala Humas RS Premier Jatinegara Sukendar mengatakan pihaknya tidak bisa memberi keterangan apa pun, baik dari sisi humas maupun dokter yang menangani Setnov.
Dia mengungkapkan, bahwa hal tersebut merupakan permintaan dari pihak keluarga. Sehingga, tidak memungkinkan memberi keterangan menyangkut hal itu termasuk, kondisi Novanto saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Contoh kasus bom, nah pasiennya mau diwawancara jadi dokter mau. Kalau sekarang pasien tidak mau, nah dokternya tidak mau," kata Sukendar kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (30/9).
“Ini kan privasi pasien. Kalau dibongkar berarti membuka rahasia dong," ujarnya menambahkan.
Bagi dia, tidak memberi keterangan sesuai dengan permintaan pasien juga sudah menjadi
standard operational procedur (SOP) dari rumah sakit.
Sebelumnya, di media sosial memang heboh dengan tersebarnya foto Novanto yang terlihat sedang berbaring lengkap dengan beberapa alat bantu kesehatan terpasang di badannya.
Warga di media sosial banyak menyebut ada beberapa kejanggalan dari alat bantu yang dipasang. Novanto sendiri diketahui tengah terkena serangan jantung usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
(asa)