Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) memasang enam sirene untuk peringatan kepada masyarakat jika Gunung Agung meletus.
Sirene dipasang di enam titik di luar Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Agung. Enam titik itu di antaranya Polsek Selat, Polsek Rendang, Pos Polisi Tianyar, Polsek Kubu, Koramil Kota Karangasem, dan Koramil Abang.
"Tujuan pemasangan sirene ini adalah memberikan peringatan tanda bahaya dari letusan Gunung Agung kepada masyarakat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis kepada awak media, Sabtu (30/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutopo menyampaikan sirene tersebut bukan sebagai bentuk peringatan dini untuk mendeteksi gunung akan meletus, tapi hanya untuk menginformasikan kepada masyarakat akan adanya bahaya.
Menurut Sutopo, bunyi sirene tersebut mampu menjangkau radius hingga 2 kilometer. Namun, jangkauannya bisa makin luas tergantung tiupan angin.
Perintah Pos KomandoNanti sirene akan dibunyikan oleh operator setelah mendapatkan perintah dari petugas di Pos Komando yang berada di Tanah Ampo, Karangasem. Komunikasi antar-operator tersebut dilakukan dengan radio komunikasi (HT) dan ponsel.
"Agar terkoneksikan semua jaringan komunikasi antara operator sirene, posko, dan pos pengamatan Gunung Agung maka BNPB memasang beberapa
repeater dan
rig untuk radio komunikasi," tutur Sutopo.
Meski demikian, kata Sutopo BNPB masih menyiapkan sistem pengendali otomatis untuk membunyikan sirene tersebut.
"Kendalanya adalah belum semua lokasi bisa dijangkau radio komunikasi," ujarnya.
Di sisi lain, BNPB juga telah memasang rambu-rambu peringatan bahaya di 54 titik. Tujuannya sebagai pemberitahuan kepada masyarakat untuk mengetahui posisinya terhadap radius berbahaya Gunung Agung.
Rambu peringatan tersebut bertuliskan 'Saat ini Anda berada di radius 9 kilometer dari puncak Gunung Agung'.
Sementara itu, sampai Sabtu (30/9) siang jumlah pengungsi berjumlah 143.840 jiwa dari 471 titik pengungsian di 9 kabupaten/kota.
(asa/asa)