Kepulangan Setya Novanto Masih Tunggu Rekomendasi Dokter

CNN Indonesia
Senin, 02 Okt 2017 14:19 WIB
Ketua Golkar DPD I Sultra, Ridwan Bae, membesuk Setya Novanto. Menurutnya, Setnov masih menunggu rekomendasi dokter untuk keluar dari RS.
Setya Novanto saat ini masih terbaring untuk perawatan medis di RS Premier Jatinegara, Jakarta Timur. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepulangan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Setya Novanto, disebut masih menunggu rekomendasi dari dokter untuk keluar dari rumah sakit.

Saat ini, Novanto masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (2/10).

Ketua Forum Silaturahmi DPD Golkar tingkat Provinsi se-Indonesia, Ridwan Bae menyatakan, belum ada perubahan kondisi Novanto saat ini. Dokter, katanya, masih mendiskusikan perawatan Novanto lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahwa Pak Novanto tadi berpikir kalau dia misalnya hanya menunggu pendapat dokter seperti apa, apakah akan tetap di sini untuk penyembuhan kesehatan atau kalau misalnya pindah. Itu ada bahasa, itu memang pindah, tetapi bahwa mau pindah atau apa belum tahu," kata Ridwan usai menjenguk sang ketua umum.

Kepulangan Setya Novanto Masih Tunggu Rekomendasi DokterRidwan Bae. (CNN Indonesia/Gilang Fauzi)
Dalam kunjungannya tersebut, Ridwan mengatakan dirinya sempat berbicara dengan Novanto selama sekitar 10 menit. Dalam pembicaraan itu, Ridwan dan Novanto membahas kondisi kesehatan sang ketua umum dan dinamika terkini Golkar.

"Beliau sangat berharap kesehatan dapat segera pulih, dan beliau berharap bahwa dokter bisa segera memberi saran yang terbaik," ujar Ridwan.

Mengenai dinamika terkini Golkar, Ridwan yang juga menjabat sebagai Ketua DPD I Sulawesi Tenggara itu menyebutkan sempat ditanya mengenai persoalan di daerahnya, terutama menjelang pelaksanaan pemilihan gubernur 2018.

Selain itu, Ridwan berpesan kepada Novanto agar tak terlalu merisaukan polemik yang berkembang di internal Golkar terkait jabatan ketua umum saat ini.

"Saya bilang, pak ketua umum tidak usah diresahkan. Dan, semacam ini sering terjadi di Golkar. Tetapi bahwa kita selalu yakin tidak ada perpecahan. Karena Golkar sudah menjadi organisasi besar, yang biasa berbeda tapi tidak menghasilkan perpecahan," ujarnya.

Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Marlinda Irwanti yang juga menjenguk Novanto mengatakan, ketua DPR itu masih terbaring dengan infus di tangan dan alat sungkup atau alat bantu pernapasan yang terpasang di hidungnya.

"Tadi istirahat waktu saya datang, ketemu istri beliau. Beliau sempat bangun, tanya keadaannya. Masih goyang, masih belum seimbang, mau ada pemeriksaan lebih lanjut," ungkap Marlinda.

Marlinda menuturkan, pemeriksaan itu berkaitan dengan kondisi kesehatan keseluruhan serta penyakit sinus dan telinga, hidung, tenggorokan (THT) yang dialami Novanto.

Akibat sakit yang dideritanya tersebut, Novanto tak datang untuk pemeriksaan KPK atas status tersangka dirinya dalam kasus dugaan korupsi e-KTP. Belakangan, pada pekan lalu, hakim tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Cepi Iskandar memutuskan penetapan tersangka terhadap Novanto tak sah.

Meski status tersangka Setya Novanto batal dalam vonis praperadilan tersebut, KPK menyatakan akan tetap mengusut korupsi pengadaan e-KTP yang terjadi saat Novanto menjabat sebagai ketua Fraksi Partai Golkar pada periode legislatif 2009-2014 tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER