Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengeluarkan surat pernyataan keadaan darurat penanganan pengungsi Gunung Agung yang terhitung mulai 29 September-12 Oktober 2017.
"Oleh karena itu, berdasarkan isi dari surat tersebut, Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali perlu mengambil langkah-langkah untuk menyediakan tempat-tempat penampungan pengungsi dan memenuhi kebutuhan dasar pengungsi secara layak," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra, di Denpasar, Senin (2/10) seperti dikutip dari
Antara.
Dalam surat itu disebutkan masa berlaku pernyataan keadaan darurat ini dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai kebutuhan penanganan. Dewa Mahendra mengatakan, surat tersebut menjadi salah satu dasar bagi organisasi perangkat daerah terkait untuk mengeluarkan dana membantu kebutuhan pengungsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertimbangan Pastika mengeluarkan surat bernomor 9908/361/BPBD tersebut mengacu pada beberapa hal. Beberapa di antaranya adalah penetapan status dan peninjauan sang gubernur langsung.
Penetapan status aktivitas Gunung Agung dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas) pada 22 September itu akhirnya memberikan rekomendasi evakuasi warga masyarakat dari kawasan rawan bencana (KRB).
"Bapak Gubernur juga telah mengadakan peninjauan secara langsung ke lokasi-lokasi pengungsian di Kabupaten Karangasem, Buleleng, dan Kabupaten Klungkung," ujar Dewa Mahendra.
Selain itu, penetapan status darurat itu pun diambil berdasarkan arahan Presiden RI Joko Widodo dalam rapat terbatas pada 28 September 2017.
Sementara itu, jumlah pengungsi yang didata Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (2/10) pukul 12.00 WITA ada 139.945 jiwa. Para pengungsi itu tersebar di 419 titik di sembilan kabupaten/kota se-Bali.
Jumlah pengungsi sedikit mengalami pengurangan dari sebelumnya hingga di atas 144 ribu jiwa, karena sudah ada pengungsi yang berasal dari daerah di luar KRB yang kembali ke rumahnya masing-masing.
[Gambas:Video CNN]