Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto meninggalkan Rumah Sakit (RS) Premier Jatinegara pada Senin (2/10), atau tiga hari setelah memenangkan putusan Praperadilan. Ia disebut tidak betah berada di ruang perawatan.
"Kemarin sore saya datang dan menengok beliau masih sakit dan kelihatannya sudah tidak betah di RS, tapi kan masih dalam pemeriksaan dokter," kata Ketua Koordinator DPP Partai Golkar Bidang Kesejahteraan Rakyat Roem Kono, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/10).
Roem mengaku tidak mengetahui kepulangan Novanto setelah sekitar dua pekan dirawat.
Kabar kepulangan Setya Novanto diungkapkan langsung oleh Kepala Humas RS Premier Jatinegara, Sukendar. Kepada
CNNIndonesia.com, ia mengatakan Setya Novanto meninggalkan rumah sakit kemarin sekitar pukul 20.00 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pulangnya atas rekomendasi tim dokter yang merawat. Salah satunya dokter spesialis jantung," kata dia.
Sukendar mengaku tak mengetahui kondisi Setya Novanto ketika meninggalkan rumah sakit.
Setya Novanto dibawa di RS Premier Jatinegara, pada Senin (18/9) karena disebut mengidap pengapuran jantung dan sinus.
Ia sebelumnya sempat dirawat di RS Siloam MRCCC Semanggi selama sepekan akibat penyakit vertigo dan ginjal.
Selain jantung, vertigo, dan ginjal, sebelum meninggalkan RS Premier, penyakit Novanto bertambah dengan gejala tumor di tenggorokan. Penyakit itu disebut kolega Novanto, Burhan Djabir usai menjenguk kemarin.
Selama dirawat di RS Premier, Setya Novanto tak memenuhi panggilan KPK yang ingin memeriksa dirinya sebagai tersangka kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP.