Ketua Harian Golkar Dianggap Tak Perlu Jika Ada Bappilu

CNN Indonesia
Jumat, 20 Okt 2017 02:01 WIB
Menurut Agung Laksono, jika sudah ada Bappilu, pekerjaan yang menjadi tugas ketua harian akan langsung dipegang oleh ketua umum Golkar.
Menurut Agung Laksono, jika suda ada Bappilu, pekerjaan yang menjadi tugas ketua harian akan langsung dipegang oleh ketua umum Golkar. (CNN Indonesia/M. Andika Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengatakan, posisi ketua harian tak perlu ada dalam struktur organisasi partai bila sudah ada Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu). Menurutnya, pekerjaan yang menjadi tugas ketua harian akan langsung dipegang oleh ketua umum.

“Saya kira tidak perlu lagi (posisi ketua harian) kalau jadi Bappilu. Sebab ketua umum akan memegang langsung,” kata Agung di Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (19/10).

Agung menjelaskan pembentukan Bappilu merupakan amanat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar. Bappilu ditujukan untuk memenangkan pemilu pada 2018 dan 2019.

Menurut Agung ada beberapa rancangan struktur Bappilu. Salah satunya Bappilu bertujuan memenangkan pileg dan pilpres yang dipimpin ketua umum partai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya kira harus lebih sederhana, tidak harus ketua harian lagi, langsung ketua dengan wakil ketua yang membidangi. Itu menurut saya tapi ini sekali lagi belum final, mungkin belum dibahas final juga oleh DPP,” kata Agung.

Saat ini posisi ketua harian dipegang oleh Nurdin Halid. Belum diketahui Nurdin akan menjabat posisi apa jika posisinya dihilangkan.

Nurdin merupakan salah satu kader Golkar yang meminta Ketua Umum Setya Novanto lengser dari jabatannya saat terjerat kasus korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

Sementara Yorrys Raweyai yang ikut mendesak Setnov turun, dicopot dari posisi ketua koordinator bidang politik, hukum dan keamanan.

Agung sempat mengatakan pencopotan Yorrys demi menjaga soliditas Partai Golkar. Menurutnya elektabilitas Partai Golkar sempat turun lantaran ada gonjang-ganjing internal.

Selain itu, posisi sekretaris jenderal akan berganti nama. Saat ini posisi tersebut dihuni oleh Idrus Marham. “Namanya bukan sekretaris jenderal, tapi sekretaris,” kata Agung.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER