Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan orang dari berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) mulai berdatangan menggelar aksi tuntutan menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Perppu Ormas) di gedung DPR/MPR pada Selasa (29/9).
Dalam aksi itu, massa juga mengajak warga untuk tidak memilih partai-partai yang mendukung pengesahan Perppu Ormas di rapat paripurna DPR hari ini.
Ajakan dan kecaman terhadap Perppu Ormas itu ekspresikan melalui sejumlah spanduk yang dibawa peserta aksi. Ada yang tertulis "Perppu Ormas Lebih Kejam dari Penjajahan", "Jangan Pilih Partai Pendukung Perppu Ormas" dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Massa aksi juga mengingatkan kembali kebangkitan Partai Komunis Indonesia.
Dari pantauan
CNNIndonesia.com di lokasi, aksi tolak Perppu Ormas ini dihadiri oleh berbagai kalangan pria, wanita, hingga anak-anak. Mereka mulai mendatangi lokasi demo sejak pukul 09.00 dengan memakai atribut baju putih koko, peci dan bendera dari beragam organisasi.
Akibat konsentrasi massa, arus lalu lintas Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, mulai padat merayap, namun belum sampai menutup jalan. Massa masih melakukan aksi tepat di halaman luar DPR/MPR.
Koordinator Aksi Daeng Wahidin mengatakan bahwa Perppu Ormas sudah membelenggu umat Islam dan mengancam demokrasi di Indonesia.
"Perppu ini sangat mengancam umat Islam, tak hanya HTI saja, namun bisa membidik yang lainnya," ujarnya kepada wartawan di halaman gedung DPR/MPR.
Para peserta menyatakan siap menginap di halaman Gedung DPR/MPR untuk mengawal rapat paripurna DPR yang mengaggendakan pengesahan Perppu Ormas.
"Kita berencana menginap, sampai urusan ini selesai," katanya.
Pengesahan Perppu Ormas diprediksi akan diwarnai interupsi. Pasalnya, hingga pembahasan terakhir, tidak semua fraksi di DPR mendukung Perppu Ormas.
Fraksi Gerindra, PKS, dan PAN menyatakan menolak Perppu tersebut, sementara PKB, PPP, Demokrat setuju dengan catatan.
Partai yang mendukung Perppu Ormas tanpa catatan adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Golkar, NasDem, Hanura.