Jakarta, CNN Indonesia -- Korban luka kebakaran pabrik kembang api di Kosambi, Tangerang, Banten, Siti Fatimah (15) meninggal dunia meski telah dirawat di RS BUN dan RSUD Kabupaten Tangerang sejak Kamis lalu (25/10). Siti sempat dirawat setelah berhasil diselamatkan dari kebakaran hebat tersebut.
Siti Fatimah, warga RT 03 RW 16, Selembaran, Kosambi, Tangerang, meninggal dunia karena mengalami luka bakar di atas 60 persen di sekujur tubuhnya.
Informasi meninggalnya Siti didapat
CNNIndonesia.com dari Staf Humas, Protokol, dan Informasi RSUD Kabupaten Tangerang, Yudi Firmansyah, Selasa (31/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu lagi korban ledakan di Kosambi atas nama Siti Fatimah umur 15 tahun. Jam 02.35 meninggal di ICU," ujar Yudi melalui pesan singkat.
Yudi menjelaskan Siti mendapat perawatan di ruang ICU RSUD Kabupaten Tangerang sejak hari Jumat (26/10). Pihak rumah sakit telah memberikan perawatan sebaik mungkin.
Bahkan, kata Yudi, pihaknya telah mengoperasi Siti agar kondisinya semakin membaik. Namun, nyawa Siti tetap tidak bisa diselamatkan.
Yudi mengatakan keluarga Siti Fatimah tidak mengeluarkan biaya perawatan sepeser pun karena telah ditanggung oleh perusahaan.
Jenazah Siti Fatimah kini sudah dibawa oleh keluarga sejak pukul 07.20 pagi tadi.
"Jenazah sudah dibawa ke rumah duka di Salembaran oleh keluarga jam 07.20 WIB. Akan dimakamkan di Salembaran, Kosambi," lanjut Yudi.
Kematian Siti Fatimah menambah daftar panjang korban luka bakar yang tak mampu bertahan hidup. Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya menginformasikan ada dua korban luka bakar yang meninggal dunia.
Mereka adalah Nurhayati dan Apin. Keduanya mendapat perawatan di RSUD Kabupaten Tangerang sebelum meninggal dunia.
Dengan demikian, dari 46 korban luka, sudah tiga orang di antaranya yang meninggal dunia. Sementara itu ada 11 orang yang masih menjalani perawatan intensif di RSUD Kabupaten Tangerang. Sebanyak 10 orang di ruang perawatan umum dan satu orang di ruang ICU.
Siti Fatimah merupakan anak dari Sinah (45), yang sempat diwawancara CNNIndonesia.com pada Jumat malam lalu (26/10). Kala itu, Sinah menceritakan kembali apa yang telah dituturkan anaknya saat berusaha menyelamatkan diri dari kebakaran.
Siti sempat terinjak-injak oleh pegawai pabrik yang berusaha melarikan diri ke luar ruangan. Namun, saat baru bisa bangkit, ruangan Siti Fatimah bekerja telah menjadi gelap karena asap.
Siti berhasil diselamatkan oleh warga dan petugas kepolisian yang masuk melalui setelah menjebol tembok samping pabrik.