Tim DVI Identifikasi 6 Korban Kebakaran Pabrik Kembang Api

CNN Indonesia
Senin, 30 Okt 2017 16:57 WIB
Polisi juga membuat grup WhatsApp agar pihak keluarga mudah mengirimkan data yang dibutuhkan untuk identifikasi korban.
Tim Disaster Victims Identification (DVI) Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, hari ini telah mengidentifikasi enam jasad korban kebakaran pabrik kembang api, di Kosambi, Tangerang, Banten. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Disaster Victims Identification (DVI) Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, hari ini telah mengidentifikasi enam jasad korban kebakaran pabrik kembang api, di Kosambi, Tangerang, Banten.

"Hari ini berdasarkan sidang rekonsiliasi di RS Polri ada 6 jenazah yang berhasil kami identifikasi," kata Komandan DVI RS Polri Komisaris Besar Pramujoko kepada wartawan di RS Polri Kramatjati, Senin (30/10).

Keenam jenazah yang terbakar itu teridentifikasi berdasarkan data rekam medis, struktur gigi, DNA dan properti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenazah yang teridentifikasi yaitu Halimah binti Syaroni (37), Epih binti Udin (14), Ponih (49), Putri (13), dan Robiah. Mereka berasal dari Tangerang, Banten. Sementara seorang korban berasal dari Tegal, Jawa Tengah, bernama Aryusli Hardiwan (16).

Hingga kini, tim DVI RS Polri Kramatjati telah mengidentifikasi jenazah sebanyak 15 jasad korban kebakaran pabrik kembang api yang menewaskan 49 orang dan melukai 45 orang itu.

Keempat jasad yang sebelumnya teridentifikasi berasal dari Tangerang, Banten yaitu Aminah binti Ambeng, Maryanti binti Dai, Nilawati, dan Unia. Jasad lainnya diketahui bernama Asep Angga Gunawan asal Subang, Jawa Barat.

Tim DVI Polri masih berusaha mengidentifikasi 32 jenazah korban kebakaran pabrik kembang api menggunakan data antemortem seperti rekam medis, DNA, struktur gigi, dan properti yang diberikan oleh pihak keluarga.

Permudah Kirim Data

Pihak RS Polri berusaha mempermudah keluarga korban kebakaran gudang kembang api untuk menyerahkan data-data yang dibutuhkan kepolisian untuk mengidentifikasi jenazah.

Guna memudahkan hal itu, polisi sengaja membuat grup WhatsApp agar keluarga mudah mengirimkan data-data yang dibutuhkan untuk memudahkan identifikasi korban oleh pihak kepolisian.

"Kami membuat grup WhatsApp keluarga supaya mereka bisa mengirimkan data-data tambahan di gurp WhatsApp itu. Sifatnya data tambahan saja, seperti foto-foto," ujar Pramujoko.

Dia menambahkan, pihak keluarga tidak perlu mondar-mandir ke RS Polri untuk mengirim data tambahan ke polisi, baik terkait foto, cincin pernikahan, maupun data lain.

Pabrik kembang api di Kosambi, Tangerang mengalami kebakaran hebat pada Kamis (26/10). Kebakaran itu mulai terjadi pada pukul 09.00 WIB, diselingi ledakan-ledakan besar.

Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 13.30. Warga setempat, kepolisian, dan pemadam kebakaran kemudian mengevakuasi korban pada 14.00-18.00 WIB.

Kebakaran tersebut menewaskan puluhan karyawan pabrik kembang api sebagaimana hasil evakuasi di lokasi kejadian. Ada 47 kantong jenazah yang dibawa dari lokasi ke RS Polri untuk proses identifikasi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER