Langkah Politik PDI Perjuangan dalam Pilgub Jawa Barat

CNN Indonesia
Kamis, 02 Nov 2017 06:05 WIB
Wasekjen PDIP Ahmad Basarah menyatakan partainya tak akan buru-buru menentukan pilihan kandidat untuk mengikuti pemilihan gubernur/wakil gubernur Jawa Barat.
Para kandidat calon gubernur Jawa Barat dari PDIP berpose bersama Ketua DPD PDIP Jabar, Tubagus Hasanudin (keempat dari kanan) dan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto (keempat kiri). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Serang, CNN Indonesia -- PPP, PKB, NasDem, dan Golkar telah curi start dalam mendukung kandidat untuk Pilkada Jabar 2018, namun PDI Perjuangan enggan terburu-buru menentukan calon gubernur untuk provinsi satelit ibu kota Republik Indonesia tersebut.

"Jawa Barat masih dalam proses pendalaman, karena dinamika politik cukup tinggi disana," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah di gedung DPD I PDIP Banten, Serang, Rabu (01/11).


Basarah berada di gedung DPD PDIP Jabar tersebut untuk mengikuti kegiatan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang melakukan konsolidasi partai jelang pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah Politik PDI Perjuangan Dalam Pilgub Jawa BaratAhmad Basarah. (Antara Foto/Andika Wahyu)
Salah satu upaya dari pendalaman itu, kata Basarah, adalah menjalin komunikasi dengan tokoh dan partai-partai politik lain yang belum menentukan calon gubernur/wakil gubernur Jabar.

Basarah menyatakan partainya percaya diri akan mengusung tokoh yang tepat untuk memenangi Pilgub Jabar 2018. PDIP sendiri memiliki kemampuan untuk mencalonkan kandidat sendirian karena kursi perwakilan di DPRD Jabar yang mencukupi.

"Karena di Jabar PDIP bisa mengusung calon sendiri, sehingga di Jabar PDIP bisa lebih otonom mengumumkan calon," kata anggota DPR fraksi PDIP dari dapil Jawa Timur tersebut.

Untuk menjaring calonnya, pada 25 Oktober lalu, DPD PDIP Jabar menggelar silaturahmi dengan para kandidat serta tokoh dan akademisi di Bandung. Di antara para kandidat yang hadir adalah Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi, Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, dan Mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan.

Strategi Rebut Kembali Kursi RI-1 pada Pemilu 2019

Untuk pemilihan umum legislatif serta pemilihan umum presiden (Pileg dan PIlpres) 2019 mendatang, Basarah mengatakan Megawati menekankan kadernya untuk bergotong-royong.

"Bu Mega menekankan perlunya semangat gotong-royong dalam tubuh partai, kemudian saling soliditas partai, kemudian menjalankan tugas partai dengan penuh tanggung jawab," ujar Basarah.

Basarah mengatakan PDIP yakin bisa kembali mengantar kandidat untuk jadi kepala negara RI. Hingga kini, kata Basarah, belum ada pembahasan siapa yang akan menemani Presiden petahana RI, Joko Widodo

"Sejauh ini partai yang sudah mendukung Jokowi ada Hanura, yang dulunya KIH (Koalisi Indonesia Hebat0 sudah menyatakan kembali (mendukung) Jokowi. (Pendamping Jokowi) masih jauh (belum dibahas)," ujar Basarah


Meski helatan Pilpres 2019 tak sampai dua tahun lagi, Pileg dan Pilpres merupakan satu kesatuan yang tak bisa di pisahkan untuk kembali berkuasanya partai Banteng di kursi nomor satu Republik Indonesia.

"Pileg dan pilpres merupakan satu tarikan nafas, oleh karena itu calon kepala daerah yang di usung PDIP harus mensukseskan pileg dan pilpres," ujarnya.

Demi tahun pollitik tersebut, Basarah mengatakan partainya berhati-hati untuk memunculkan kandidat dalam Pilkada 2018, khususnya di Jawa Barat. Kemenangan di Pilkada 2018, dinilai bisa menentukan peruntungan pada pemilu 2019.

"Di dalam kontrak politik bagi calon kepala daerah salah satunya menyukseskan pileg dan pilpres," jelasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER