Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengklaim proses penunggalan data kependudukan akan berjalan lebih cepat pascadiberikannya kata kunci, nama pengguna, dan kode dari PT Biomorf kepada Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Ditjen Dukcapil).
PT Biomorf adalah subkontraktor dari Konsorsium PNRI yang menggarap proyek e-KTP. Penunggalan data kependudukan sempat terhenti karena pusat data berhenti operasionalnya, akibat dari gagalnya lelang proyek pengadaan e-KTP.
"Penunggalan akan lebih cepat, ini hanya tinggal tunggu lisensi karena sudah dilelang. Username, source code, sudah diberikan, sudah bisa jalan. Jadi siapapun yang menang (lelang selanjutnya) tidak ada masalah," ujar Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh kepada wartawan, Jakarta, Kamis (2/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penunggalan data, kata Zudan, wajib dilakukan agar tak ada kegandaan identitas yang dimiliki seseorang. Zudan mengklaim masih ada 4 juta data kependudukan ganda yang dalam proses penunggalan.
Menurut Zudan, penyerahan akses pusat data ke Kemendagri dilakukan PT Biomorf yang dimiliki sebagian sahamnya oleh Indonesia.
"Itu untuk operasionalisasi data centre. Dengan serah terima ini, kita bisa mengelola sendiri dan tidak tergantung orang lain. Kita bisa membangun kemandirian teknologi untuk masa depan," ujarnya.
Setelah mendapatkan akses penuh ke pusat data, Kemendagri akan melelang tender perawatan server. Zudan mengklaim tak akan ada masalah dari proses lelang yang akan berjalan.
Dalam proyek pengadaan e-KTP tahun 2011, PT Biomorf Lone LLC bertindak selaku pemasok Automated Fingerprint Identification Systems (AFIS) merek L-1. Direktur PT. Biomorf adalah saksi kasus korupsi e-KTP yang telah tewas di Amerika Serikat, Johannes Marliem.
(kid)