Jakarta, CNN Indonesia -- Konsep pembangunan rumah berdasarkan program uang muka atau DP nol rupiah segera diumumkan kepada warga Jakarta pada pertengahan November mendatang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta
Sandiaga Uno mengatakan, saat ini pihaknya terus menggenjot pembahasannya dari mulai konsep pembiayaan hingga model pembangunan.
“Nanti November pertengahan bisa diumumkan konsepnya sama Pak Kadis Perumahan, sekarang kita sedang godok terus,” kata Sandi di Kompleks Balai Kota, Jakarta, Selasa (7/11).
Program rumah DP nol rupiah pertama kali diperkenalkan saat masa kampanye Pilkada DKI Jakarta. Program itu kerap mendapat kritik pada awal fase sosialisasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak yang mengkritik menilai program rumah DP nol rupiah sulit terwujud lantaran terbentur perhitungan ekonomi dan aturan pemerintah.
Kritik itu belum mampu menyurutkan niat Sandi merealisasikan programnya.
Dia bahkan semakin yakin bisa segera mewujudkannya. Terlebih, kata Sandi, semakin banyak yang mendukung program tersebut.
Dari pemerintah pusat, Sandi menyebut Bank Indonesia menilai pembangunan rumah DP nol rupiah bisa dilaksanakan dan tidak akan terlalu memberatkan pihak kreditur.
Sementara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memberikan sinyal untuk membantu pembangunan rumah DP nol tersebut.
Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan sehari sebelumnya mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI ditawarkan bekerja sama dengan Kementerian PUPR yang memiliki program hunian terjangkau.
Kata Anies, program hunian terjangkau dari Kementerian PUPR menyasar warga dengan jenjang pendapatan menengah ke bawah.
Dengan target sasaran menengah ke bawah, program Kementerian PUPR itu disebut sangat mungkin bekerja sama dengan program rumah DP nol rupiah.
“Tadi berdiskusi, ini cukup menarik. Tapi detail belum kami bahas,” ujarnya.
Kabar positif lain dari program rumah DP nol rupiah adalah soal lokasi pembangunan.
Baru-baru ini, Sandi mengaku telah menemukan lokasi yang cocok untuk membangun rumah DP nol rupiah tersebut. Meski demikian dia masih enggan menyebutkan nama lokasi tersebut.
“Betul (takut mafia tanah) jadi baiknya tidak saya beberkan dulu. Mau dua puluh kali kalian tanya, dua puluh kali juga saya enggak mau ngasih tahu,” kata
Sandi.
(wis/djm)