Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah berharap memiliki kompleks parlemen seperti di Amerika Serikat. Menurutnya, kompleks parlemen AS lebih modern ketimbang milik DPR saat ini.
"Kami ingin seperti Amerika, gedungnya banyak," ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/11).
Salah satu perbedaan yang dilihat Fahri adalah jumlah gedung di komplek parlemen Indonesia dengan AS. Jumlah gedung DPR saat ini masih kalah banyak dengan yang ada di komplek parlemen AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mencontohkan, gedung Badan Keahlian DPR parlemen AS ada tiga unit. Sementara, DPR RI cuma punya satu gedung BKD. Padahal, Fahri menilai, BKD merupakan salah satu otak DPR di masa depan.
"Itu gedung BKD di Amerika saja tiga. Itu BKD saja," ujarnya.
Fahri menyebut pembangunan gedung baru DPR merupakan bentuk keseriusan bernegara. Menurutnya, DPR saat ini tidak bekerja maksimal karena kondisi gedung yang sudah tidak layak.
Salah satu bukti gedung DPR tidak layak terlihat dari kebakaran yang baru saja terjadi di Lantai 2 Gedung Nusantara III DPR, siang tadi.
"Makanya dukung saja buat gedung," ujar Fahri.
Fahri menegaskan anggaran gedung baru DPR sebesar Rp601 miliar sudah dibahas sejak 2004. Pembahasan dilakukan secara terbuka dan sudah disahkan oleh Badan Anggaran DPR.
Fahri juga menyampaikan, Kementerian PUPR tidak berwenang menentukan pembangunan gedung DPR. Kementerian PUPR, kata dia, hanya bertindak sebagai pihak yang mengkaji kelayakan gedung DPR saat ini.
"Urusannya apa dari Kemenpupr? Saya mau buat gedung. PUPR itu teknis untuk cek gedung layak atau tidak dan standar harga," ujarnya.
Fahri pun menyindir banyak pihak yang mengkritik rencana kompleks parlemen yang baru, namun tidak pernah mengkritisi pembangunan Gedung KPK yang baru beberapa waktu lalu.
(osc/gil)