Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Harian Golkar Nurdin Halid memastikan rapat pleno pengurus DPP di Kantor DPP Golkar, Selasa (21/11), akan memutuskan menarik Setya Novanto dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat.
Keputusan tersebut diambil karena tak ingin partai terhambat dalam menjalankan kerja-kerja politik akibat kasus dugaan korupsi yang menjerat Setnov. Golkar juga tidak ingin DPR terganggu akibat kasus hukum Setnov.
"Kita tidak mungkin membiarkan Golkar dan DPR tersandera hanya karena persoalan hukum pribadi yang dialami Pak Setya Novanto," kata Nurdin di kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa (21/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini pasti kita putuskan untuk menarik Setya Novanto dari jabatan ketua DPR," kata Nurdin.
Rapat pleno DPP Golkar secara umum akan membahas berbagai hal yang berkaitan dengan jabatan yang tidak bisa lagi diemban secara optimal oleh Setnov, yakni ketua umum Golkar dan ketua DPR.
Secara lebih spesifik, Nurdin menjelaskan bahwa Rapat Pleno kali ini berupa konsolidasi organisasi secara internal dan eksternal.
Internal yang dimaksud Nurdin adalah kebutuhan-kebutuhan keorganisasian partai Golkar. Sementara eksternal menyangkut kebutuhan Golkar yang berkaitan dengan pilkada 2018, pemilihan legislatif (pileg) 2019, serta pilpres 2019.
"Karena Februari sudah pendaftaran Pilkada," kata Nurdin.
Hal senada diutarakan Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham. Golkar sedang melakukan tindakan-tindakan terbaik dalam rangka menghadapi Pilkada 2018 mendatang.
"Meskipun ketua umum ditimpa musibah, maka kita pastikan bahwa Golkar tidak berhenti. Golkar tidak statis. Golkar tidak diam," kata Idrus.
Dia menegaskan partainya tidak menjadi kontraproduktif usai ditahannya Setnov di rutan KPK. Menurutnya, Golkar tetap akan mengambil langkah yang tepat demi kepentingan partai, bukan kepentingan perorangan.
Tokoh yang dipilih menjadi pengganti jabatan Setnov sebagai ketua umum nanti, dijamin bakal menjalankan roda partai sebagaimana mestinya. Terutama dalam hal menyambut momentum politik pilkada 2018 serta Pilpres 2019.
"Dan kita pastikan Golkar tetap eksis dan tetap memenangkan pertarungan politik yang ada ," ucap Idrus.
(wis/djm)