Jakarta, CNN Indonesia -- Lebih dari sebulan sejak dilantik memimpin Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno tak pernah tegas menyatakan sikapnya mengenai nasib kelanjutan proyek reklamasi Jakarta Utara.
Bagaimanapun publik telah mencatat janji kampanye yang telah diucap Anies-Sandi: menyetop reklamasi.
Tekanan kini bertumpu di Anies-Sandi. Pemerintah pusat melalui Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan mengatakan, proyek tersebut harus dilanjutkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Gubernur DKI Sutiyoso bahkan 'turun gunung' mendatangi Balai Kota untuk mengingatkan Anies-Sandi bahwa menghentikan proyek reklamasi tak semudah membalikkan telapak tangan.
"Kalau saklek dihentikan, iklim investasi bisa rusak," kata Bang Yos.
Anies boleh jadi limbung. Setiap kali ditanya reklamasi, Anies selalu berkelit.
"Tunggu setelah rapat Paripurna Istimewa,” demikian kalimat yang kerap dilontarkan Anies setiap ditanya wartawan soal reklamasi.
Begitupun, Sandiaga. Setiap kali ditanya terkait reklamasi dia hanya tersenyum dan meleparkan bola pertanyaan tersebut pada Anies Baswedan.
"Tanya Pak Gub, itu wewenang Pak Gub," kata Sandiaga.
Namun pascaparipurna digelar, Anies dan Sandi justru tetap enggan membuka mulutnya untuk membahas proyek di pesisir Utara Jakarta itu.
"Kedudukan kami tetap sama, coba baca 23 janji kerja, di situ lengkap tertulis,” kata Anies.
Ketegasan Anies-Sandi kini dipertanyakan. Tigor Hutapea dari Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Reklamasi mengaku hingga saat ini masih menunggu Pemprov DKI bersikap atas reklamasi.
"Bilangnya mau langsung hentikan, tapi dua bulan setelah dilantik tetap tak ada kabar,” kata Tigor saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui telepon, Jumat (24/11).
Tigor berharap Anies dan Sandi bisa mengambil langkah bijak, tidak plin plan dan terkesan menunda-nunda seperti sekarang.
Setidaknya, kata Tigor, Anies atau Sandi bisa memgambil sikap dengan merevisi atau mengambil kembali draf dua Raperda Tata Ruang dan Pengaturan Pesisir Utara Jakarta yang saat ini pembahasannya mandeg di DPRD DKI Jakarta.
"Minimal mereka ambil drafnya. Setidaknya ada langkah, jangan diam saja seperti sekarang," kata Tigor.
Sementara itu, di lain pihak, pengembang dari proyek reklamasi yang memegang salah satu pembangunan Pulau di Pesisir Utara Jakarta, PT Muara Wisesa juga menunggu hal serupa.
Ceo PT Muara Wisesa Samudera, Halim Kumala mengaku masih menunggu kabar. Meskipun moratorium telah dicabut pembangunan pulau hingga kini belum bisa dilakukan.
"Ya masih menunggu, sampai sekarang kita bisanya cuma nunggu saja," kata dia.
[Gambas:Youtube] (ugo/gil)