Setnov Biarkan Golkar Jadi Zombie

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Jumat, 24 Nov 2017 23:43 WIB
Demi mencegah Golkar menjadi mayat hidup, regenerasi kader harus dilakukan dengan mengandalkan kompetensi, bukan kekayaan dan kedekatan.
Ketua DPR Setya Novanto belum juga mau mundur dari kursi Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua DPR meski sudah mengenakan rompi tahanan KPK. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) J. Kristiadi menilai, kondisi Partai Golkar kini ibarat mayat hidup alias zombie akibat masalah yang membelit Ketua Umum-nya, Setya Novanto. Ini diperparah dengan sikap tak tahu malu dari Setnov.

“Golkar ini sudah kehilangan ruhnya. Kalau dibiarkan terus, (partai) bisa jadi zombie yang tidak jelas bentuknya. Butuh malapetaka jenis apalagi agar (Setnov) sadar,” ujar dia, dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Jumat (25/11).


Pernyataan ini menyindir perilaku Setnov yang dianggap tak memiliki kesadaran untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum. Bahkan, Setnov mengirim surat dan meminta agar jabatannya sebagai Ketua Umum tak diganti. Padahal saat ini Setnov tengah ditahan oleh KPK terkait kasus korupsi e-KTP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ini Ketum masih berani kirim surat dan minta digantikan Plt. (Pelaksana Tugas) saja. Itu benar-benar dia tidak sadar,” kata Kristiadi.

Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) ini meyakini, Golkar sebenarnya mampu memperbaiki kondisi internal mengingat partai berlambang beringin itu termasuk partai yang solid. Untuk memperbaiki kondisi saat ini, Golkar perlu ada gerakan pembaruan dari internal partai secara konstruktif.

“Tokoh-tokoh muda di Golkar harus koalisi dengan orang luar untuk pembaruan. Mereka itu sebenarnya mampu kok melakukan transformasi,” ucap dia.


Di tempat yang sama, Ketua DPD I Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengakui bahwa partainya itu butuh regenerasi. Sayangnya, proses tersebut selama ini tidak berjalan dengan baik karena hanya menitikberatkan pada orang-orang tertentu.

“Golkar harus berani melakukan otokritik, rekrutmen. Problemnya, rekrutmen Golkar selama ini justru lebih suka mengambil tokoh populer, orang kaya, kerabat, sehingga struktur roh organisasinya mati,” kata Dedi.

Bupati Purwakarta ini meyakini jika rekrutmen dilakukan terbuka dan fokus pada peningkatan kapasitas kader maka Golkar akan menjadi partai yang baik.

“Mungkin memang ada beberapa orang yang tidak mau melepaskan beban ini, makanya kami minta beberapa orang segera ambil langkah politik untuk keselamatan organisasi,” ujar Dedi.

(arh/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER