Surabaya, CNN Indonesia -- Bupati Trenggalek Emil Dardak menyatakan pemecatan dirinya oleh PDI Perjuangan sebagai konsekuensi yang harus dilalui. Dia dipecat karena keputusannya untuk maju sebagai bakal calon wakil gubernur Jawa Timur mendampingi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Dia mengaku telah menyampaikan niatnya untuk maju dalam kontestasi tersebut kepada PDIP. Emil menilai partai pimpinan Megawati Sukarnoputri itu adalah partai besar yang pernah mengusungnya bersama partai lain dalam pilkada Trenggalek beberapa waktu lalu.
"Pokoknya saya sudah kulonuwon (permisi) menyampaikan ini langkah yang mesti diambil. Ini konsekuensi dari masing-masing partai," kata Emil saat ditemui di acara seminar internasional salah satu perguruan tinggi swasta di Kediri, Sabtu (25/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum mengambil keputusan untuk maju sebagai bakal calon wagub Jawa Timur, dirinya sudah berkomunikasi dengan tujuh partai yang ada di Trenggalek. Namun dia mendapat persetujuan dari enam partai yang ada di Trenggelak, sementara satu partai lainnya tidak berkenan mendukung.
"Saya sudah berkomunikasi intensif ke tujuh partai pengusung. Ya, tentunya semua punya pandangan dan kita hormati. Dari tujuh partai, enam yang merasa ini hal yang bagus untuk Trenggalek. Ya, mungkin satu tidak merasa sama karena sudah memiliki jalurnya sendiri, ya kita hormati," ucapnya.
Ketika ditanya apakah sudah melakukan komunikasi dengan Megawati terkait hal ini, Emil merasa hal itu tidak perlu dijelaskan secara detail kepada khalayak.
"Itu bukan sesuatu yang saya perlu jabarkan di sini, yang jelas kami telah berkomunikasi, salah satunya dengan Sekjen Pak Hasto," ujar suami dari mantan artis Arumi Bachsin ini.
Khofifah Indar Parawansa (kanan) dan Emil Elistyanto Dardak bersama sejumlah kader Partai Golkar menjelang penyerahan surat rekomendasi Cagub dan Cawagub Jawa Timur. (ANTARA FOTO/Reno Esnir) |
Meski tidak tercatat sebagai kader partai lagi, ia mengajak PDIP sebagai partai besar untuk tetap berjuang bersama membangun Kabupaten Trenggelek, Jawa Timur.
"Sebagai Partai yang kita banggakan bersama, berharap tetap berjuang dalam membangun Trenggalek, karena itu yang paling penting saat ini," katanya.
Selain itu, ia juga berpesan kepada seluruh pegawai negri sipil di Trenggalek agar dinamika politik yang tengah berlangsung saat ini tidak memengaruhi kinerja dan netralitas birokrasi pemerintahan.
"Jangan ada salah satu partai yang mengambil langkah kelihatannya tidak sejalan dengan saya kemudian birokrasi itu ikut-ikutan mengambil garis. Itu enggak boleh. Malah saya katakan yang kemarin mengusung tetap sampai hari ini harus kita hormati," ujarnya.
PDIP secara resmi telah memecat Emil sebagai kader. Keputusan tersebut diambil menyusul langkah Emil yang hendak maju dalam pilgub Jawa Timur 2018 mendampingi Khofifah.
Sementara PDIP sendiri telah berkomitmen sepakat mengusung pasangan Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dan Abdullah Azwar Anas untuk maju dalam pilgub Jawa Timur 2018.
(dik/pmg)