Jakarta, CNN Indonesia -- Pengungsi
Gunung Agung yang tersebar di sejumlah posko di Kabupaten Karangasem memerlukan air minum untuk bertahan di pengungsian mengantisipasi semakin dahsyatnya erupsi gunung tertinggi di Bali itu.
Salah satu posko pengungsi yang membutuhkan air minum adalah Posko Desa Pesaban, Karangasem. Di posko itu persediaan air minum kemasan sudah menipis.
Relawan pengungsi Wayan Rauh mengharapkan para donatur untuk menyiapkan sumbangannya berupa air mineral untuk keperluan minum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengharapkan kepada para donatur untuk menyiapkan sumbangannya berupa air mineral, selain persediaan sembako serta kebutuhan lainnya kepada pengungsi," kata Rauh, Selasa (28/11) seperti dilansir dari
Antara.
Rauh yang berasal dari Desa Kunyit mengatakan air mineral menjadi kebutuhan utama bagi para pengungsi dalam memenuhi ketahanan tubuhnya.
"Kami mengharapkan kebutuhan air mineral tersebut dalam upaya mengantisipasi letusan dahsyat Gunung Agung yang kini sudah pada level Awas itu, karena letusannya semakin dahsyat. Kami khawatir ketika itu terjadi pasokan air akan sulit kami dapatkan," ucapnya.
Sehari sebelumnya Kementerian Sosial menyatakan bakal memprioritaskan pemenuhan kebutuhan logistik guna melayani pengungsi akibat erupsi
Gunung Agung.
Pemenuhan logistik dilakukan dengan menyiapkan 11 mobil dapur umum lapangan.
"Rata-rata setiap dapur umum mampu menyediakan 1.000 sampai 2.000 bungkus makanan selama tiga kali sehari," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Belasan dapur umum lapangan tersebut disiapkan Kemensos di tujuh Kabupaten/Kota masing-masing Tabanan, Buleleng, Denpasar, Klungkung, Karangasem, Gianyar, dan Bangli.
Selain itu, dipastikan juga cadangan beras pemerintah (CBP) cukup untuk memenuhi kebutuhan semua pengungsi Gunung Agung. Saat ini pemerintah memiliki sebanyak 278 ribu ton beras.
Khofifah mengatakan, hingga Minggu (26/11) jumlah pengungsi
Gunung Agung yang terdata sebanyak 23.737 jiwa yang tersebar di 224 titik.
[Gambas:Video CNN] (djm)