Jakarta, CNN Indonesia -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mencatat kondisi
Gunung Agung saat ini terus mengeluarkan lava yang mengalir ke kawah gunung tertinggi di Pulau Bali itu.
Aliran lava tersebut terindikasi lewat sinar api yang terus terpantau pada malam hari sejak 25 November sampai hari ini, Selasa (28/11).
"Aliran lava itu menyebabkan tergerusnya dinding pipa kawah," kata Kepala Bidang Mitigasi PVMBG I Gede Suantika saat dihubungi
CNNIndonesia.com pagi ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PVMBG juga mencatat sampai saat ini Gunung Agung terus mengeluarkan abu tebal setinggi 4000 meter.
Kata Suantika, sebaran abu tebal yang awalnya mengarah ke tenggara dan timur atau menuju Lombok, kini berubah ke barat daya dan barat atau ke arah Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Suantika melanjutkan, abu tebal itu telah memenuhi lereng
Gunung Agung yang bisa memicu terjadinya banjir lahar dingin jika hujan tiba.
"Itu (banjir lahar dingin) sudah terjadi kemarin dari lereng bagian selatan," ujar Suantika.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Suantika kembali mengimbau warga untuk menjauhi wilayah sekitar lembah sungai yang biasa menjadi jalur aliran lahar dingin.
Selain itu, dia juga mengimbau warga di sekitar Gunung Agung untuk selalu siaga mengantisipasi perluasan zona bahaya. Saat ini radius zona bahaya telah mencapai hingga 10 kilometer dari puncak gunung.
"Jangan lupa selalu sediakan masker untuk warga Bali dan sekitarnya karena abu
Gunung Agung bisa berembus ke mana saja," kata Suantika.
(wis/djm)