Jakarta, CNN Indonesia -- Cuaca ekstrem yang terjadi karena pengaruh Siklon Tropis Cempaka menyebabkan bencana banjir, longsor dan puting beliung di sejumlah wilayah di Indonesia. Belasan ribu orang mengungsi akibat siklon cempaka.
Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) mendata hingga saat ini, dilaporkan 14.453 jiwa di Pacitan, Yogyakarta, Wonogiri dan Wonosobo mengungsi karena Siklon Cempaka. Selain itu, 26 orang juga dilaporkan tewas karena bencana yang diakibatkan siklon tropis ini.
"Puluhan ribu rumah terendam banjir dan begitu juga dengan ribuan hektar lahan pertanian," jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat ditemui
CNNIndonesia.com, di Jakarta, Kamis (30/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutopo menambahkan, pendataan masih terus dilakukan. Dia memperkirakan, data jumlah kerusakan dan lainnya masih akan terus bertambah.
Siklon Cempaka melanda wilayah Indonesia pada 27-28 November 2017 dan berdampak pada 28 kota/kabupaten di pulau Jawa.
Selain itu Sutopo, mengatakan BNPB juga belum dapat memberikan bantuan kepada korban di sejumlah daerah terdampak bencana yang aksessnya terputus seperti di Pacitan, Jawa Timur.
"Belum mendapat bantuan karena wilayahnya terisolir sehingga petugas belum bisa menyalurkan bantuan," katanya.
Menurut Sutopo, lokasi menuju wilayah terisolasi di Pacitan tertutup longsor. Beberapa daerah di Wonogiri juga tidak bisa dijangkau karena jembatan yang putus.
Sutopo mengatkaan BNPB rencananya akan mengirimkan helikopter untuk membantu pemerintah daerah dalam memberikan bantuan logistik.
Siklon Cempaka MelemahKekuatan siklon cempaka, kata Sutopo, mulai melemah. Saat ini, Siklon Cempaka bergerak ke selatan menjauhi Pulau Jawa. Dengan demikian, siklon itu tak lagi memberikan dampak terhadap siklus cuaca di Indonesia.
Tapi, saat ini perubahan cuaca di sekitar Jawa Barat dan selatan Sumatera lebih dipengaruhi kedatangan siklon baru, Dahlia. Siklon Dahlia, kata dia, diprediksi akan memberikan dampak cuaca ekstrem selama dua hingga tiga hari ke depan.
"Ancaman lain adalah potensi banjir, longsor, puting beliung," kata Sutopo.
(ugo/kid)