Keamanan Papua Kondusif di Hari Ulang Tahun OPM

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Jumat, 01 Des 2017 14:16 WIB
Aktivitas bersenjata masih terdeteksi di kawasan Tembagapura, namun secara umum situasi keamanan Papua kondusif. Warga beraktivitas normal.
Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar mengimbau masyarakat di Papua tak ikut-ikutan dalam aksi yang ingin melepaskan diri dari NKRI. (CNN Indonesia/Martahan Sohuturon)
Jayapura, CNN Indonesia -- Polda Papua menggelar apel siaga dalam rangka mengantisipasi hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka yang biasa diperingati 1 Desember.

"Kita tetap siaga menghadapi hari ini. Masih ada aktivitas kekerasan bersenjata, khususnya di Tembagapura," kata Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar. 

Aktivitas senjata di Tembagapura tak memengaruhi situasi keamanan Papua secara umum. Boy menyebutkan situasi dan keamanan di Papua kondusif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Masyarakat masih tetap menjalankan aktivitasnya dan polisi tak meningkatkan status keamanan di daerah Papua.

Sampai saat ini, lanjut Boy, tak ada aksi unjuk rasa dari kelompok yang berseberangan dengan NKRI. Sementara hanya ada kegiatan Rusunawa Perumnas III dan Makam Theys Sentani. 

"Tidak ada siaga satu," ujarnya.

"Saya imbau saja dan jangan melakukan hal-hal yang bertentangan. Apalagi kita punya UU Ormas baru dan jangan sampai melakukan hal yang bertentangan Pancasila dan persatuan bangsa. Ini harus dipahami setiap masyarakat," imbuh Boy. 


Sementara itu, Kodam XVII/Cenderawasih mewaspadai dua daerah rawan HUT OPM, yakni di Kabupaten Puncak Jaya dan Tembagapura, Kabupaten Mimika. 

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi menyebutkan kelompok OPM memilki tujuan untuk memisahkan diri dari NKRI.

Dalam perjuangannya, kelompok ini bergerilya, bahkan melakukan kampanye di luar negeri. 

"OPM kerap memanfaatkan momen 1 Desember untuk membuat isu Papua tidak kondusif. Kalau di versi kita, mereka tidak lahir di tanggal 1 Desember. Ini akal-akalan dia (OPM) saja, dibuat sebagai hari perayaan," kata Aidi. 

Ia pun berpesan kepada masyarakat Papua untuk tidak terprovokasi atas ajakan unjuk rasa atau apapun yang ingin memisahkan diri dari NKRI. 

"1 Desember seharusnya dirayakan memasuki masa natal, lebih baik masyarakat mengikuti kegiatan positif untuk perayaan ini," tutur Aidi. (lit/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER