Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal Partai Golkar Aziz Syamsuddin mengatakan pihaknya tengah membahas sejumah pilihan soal rencana pergantian Setya Novanto dari jabatan ketua umum partai.
Aziz mengatakan salah satu pilihan yang dipertimbangkan Dewan Pimpinan Pusat Golkar terkait dorongan Ketua Dewan Pimpinan Daerah tingkat I untuk menggelar Musyawarah nasional Luar Biasa (Munaslub) pada pertengahan Desember ini.
"Ini yang lagi dipikirin. Nanti biarlah secara resmi DPP yang menyampaikan, karena saya tidak etis menyampaikan hari ini. Karena itu biarlah DPP setelah melalui proses pleno," kata Aziz saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (3/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Usulan kita petimbangkan. Sepanjang sesuai AD/ART, mekanisme partai itu kita pertimbangkan."
Masalah jabatan Setnov di Golkar belakangan menjadi perdebatan setelah ia menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP yang menyeretnya ke Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sedikitnya sudah ada 31 atau lebih dari 90 persen dari seluruh DPD I Golkar yang mendorong penyelenggaraan Munaslub. Hal ini pun memunculkan sejumlah nama kader Golkar untuk maju memperebutkan posisi ketua umum.
Nama-nama yang masuk bursa ketua umum di antaranya Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Plt Ketum Golkar Idrus Marham, dan Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto.
Aziz pun turut disebut-sebut sebagai salah satu calon pengganti Setnov sebagai orang nomor satu Partai Beringin. Mengetahui namanya masuk bursa ketua umum, ia mengaku berencana sowan ke Presiden Joko Widodo.
"Amin, namanya masuk kan nggak apa-apa. Lagi dicoba (sowan ke Presiden Jokowi)," kata Aziz
Namun, Aziz belum mau bicara lebih jauh mengenai peluangnya menggantikan Ketua Umum nonaktif Golkar Setya Novanto dalam gelaran Munaslub. Masalahnya, penyelenggaraan Munaslub masih belum pasti sampai ada keputusan sidang praperadilan yang diajukan Setnov.
"Sehingga sampai menunggu putusan praperadilan Pak Novanto masih tetap sebagai ketua umum walaupun ada pelaksana tugas yang ditunjuk Pak Idrus," tuturnya.
(aal/gil)