Tiga Lapis Pengamanan Polisi untuk Jaga DWP

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Jumat, 15 Des 2017 12:39 WIB
Di tengah kontroversi DWP, demi menjaga kelancaran dan ketertiban gelaran festival dugem itu Polres Metro Jakarta Pusat menyiapkan tiga lapis pengamanan.
Di tengah kontroversi DWP 2017, demi menjaga kelancaran dan ketertiban gelaran festival dugem itu Polres Metro Jakarta Pusat menyiapkan tiga lapis pengamanan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat tengah mempersiapkan pengamanan untuk festival musik Djakarta Warehouse Project (DWP) yang akan berlangsung malam ini di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu mengatakan pengamanan itu telah dibagi menjadi tiga lapis. Roma mengungkapkan itu sudah dipersiapkan sejak pagi ini. Sebanyak enam kompi anggota kepolisian juga telah hadir di lokasi acara tersebut digelar.

"Pengamanan DWP kami siapkan enam kompi yang tergabung dari Brimob Polda, polres, polsek-polsek sama TNI," ujarnya saat dihubungi, Jumat (15/12).
Roma mengatakan, pengamanan tersebut juga dibagi menjadi tiga ring dari keseluruhan ruang dan acara yang digelar tersebut. Namun Roma enggan menjelaskan lebih rinci pembagian tiga ring tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya juga akan melakukan penggeledahan tas para pengunjung pada pengamanan di ring satu.

"Pengamanan terbagi dari ring satu, ring dua, ring tiga. Nanti di ring satu akan digeledah semuanya," tuturnya.

Berkaitan dengan aksi organisasi kemasyarakatan yang menolak DWP, Roma mengatakan pihaknya juga telah melakukan antisipasi. Dia menyatakan surat pemberitahuan aksi massa itu sudah masuk.

Meski demikian Roma enggan menyebutkan ormas yang melaporkan akan melakukan aksi tersebut. Dia hanya mengatakan aksi itu disebut akan diikuti berbagai elemen. Mereka juga mengklaim aksi akan dilakukan pada pagi dan sore hari serta dihadiri 30 hingga 50 orang.

Jika aksi dilakukan pada malam hari, kata Roma, hal tersebut diizinkan tetapi dengan batas waktu yang ditentukan.

"(Rencana aksi) ada yang pagi, ada yang siang tetapi kan tidak tahu (kapan pastinya massa datang), mereka tetap mengklaim jam 09.00 WIB datang. (Aksi malam hari) boleh, tetapi ada batas waktunya, dan harus melalui negosiasi," tuturnya.

[Gambas:Video CNN]

Selain itu, Roma mengatakan, pihaknya juga akan melakukan antisipasi untuk menjaga arus lalu lintas saat acara tersebut digelar.

"Ada nanti kami lihat kalau pengunjungnya banyak, parkiran sempit atau segala macam, kami alihkan ke luar nanti di luar akan situasional, misalkan macet akan kami alihkan," tuturnya.

Gelaran DWP tahun ini menuai kontroversi karena adanya penolakan yang dilakukan sejumlah ormas dan langsung melakukan aksi di lokasi festival tersebut digelar. Acara festival musik tahunan itu dinilai tidak sesuai dengan norma agama dan kebudayaan.
Salah satu ormas yang menentang acara DWP adalah LBH Bang Japar dan Forkabi. Mereka sebelumnya juga telah melakukan aksi di depan Jiexpo, Kemayoran, Kamis (14/12) dan Balai Kota DKI Jakarta.

Dewan Penasehat LBH Bang Japar Suhadi mengatakan, pihaknya telah mengirim enam orang perwakilan untuk bertemu dengan Gubernur atau Wakil Gubernur DKI Jakarta kemarin.

"Ada (perwakilan) dan sudah diterima enam orang tim delegasi yang diterima oleh Kepala PTSP provinsi DKI Jakarta, kami hanya menyampaikan bukti tentang kemaksiatan yang terjadi di acara DWP," ujarnya.

Bukti tersebut, kata Suhadi, berupa foto kegiatan acara mulai dari tahun 2015 dan 2016. Selain itu mereka juga menyerahkan tiket acara DWP. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER