Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta jajaran pegawainya berkerja sesuai program yang telah dibuat. Anies tak ingin kinerja Pemprov DKI seperti pemberitaan sejumlah media
online, di mana isi berita tidak sesuai dengan judul yang bombastis.
"Jangan nama programnya keren, dilihat isinya enggak nyambung. Ini jangan. Kadang-kadang kalau kita baca berita
online begitu, judulnya bombastis, isinya gitu saja. Nah, kami jangan seperti itu," kata Anies di Balai Kota, Jakarta, Jumat (15/12).
Dia menyampaikan, sebagian program kerja Pemprov DKI Jakarta memiliki perencanaan. Pihaknya menyusun rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dengan turunan kerja yang konsisten.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies mengatakan, kegiatan dalam program harus jelas, baik terkait sasaran, indikator, target, maupun hasilnya. Dia tak ingin nama programnya bagus, namun dalam pelaksanaannya ternyata tidak ada sesuai.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengaku sering menemui Pemprov DKI yang hanya menitikkan pada tema program tapi tidak kepada isinya.
Anies juga tak ingin sistem kerja di lingkungan Pemprov DKI Jakarta hanya
one man show atau manajemen kerja hanya bertumpu pada satu orang saja. Dia berharap jajarannya bisa bersinergi dalam bekerja.
Dia pun meminta agar semua jajarannya bekerja keras bersama-sama untuk melayani warga Jakarta. Anies mengajak jajarannya untuk bekerja secara tim dan tidak menggantungkan diri hanya pada satu individu saja.
"Saya katakan berkali-kali, keberhasilan Pemprov DKI adalah keberhasilan secara organisasi bukan keberhasilan pribadi-pribadi, bukan
one man show, bukan juga
two man show,” kata Anies
Anies juga menyinggung soal penilaian Kementerian PANRB terhadap pelaksanaan birokrasi dan akuntabilitas Pemprov DKI Jakarta tahun 2016. Dari penilaian itu diketahui Pemprov hanya mendapat skor 63,75 saja atau predikat B.
Penilaian itu menurut Anies merujuk pada beberapa aspek, yakni aspek reformasi birokrasi seperti perundang-undangan, penataan sistem, hingga penguatan akuntabilitas. Dia berharap di masa kepemimpinannya, predikat yang didapat oleh DKI bisa mencapai AA atau skor sempurna.
“Tahun depan harus AA, yah,” kata dia.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengakui ada masalah dalam capaian RPJMD 2012-2017 dengan Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (Renstra OPD). Kata dia, antara visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur sebelumnya dengan program yang dicanangkan bisa dikatakan tidak sinkron.
Namun, Saefullah tidak menjelaskan program mana yang tidak selaras dengan visi dan misi Gubernur dan Wagub sebelumnya.
"Karena 5 tahun yang sudah berakhir tahun ini itu kami kesulitan karena antara RPJMD dengan Renstra OPD, para SKPD kami itu benang merahnya tidak nyambung. Antara visi, misi, tujuan, sasaran, target program, itu banyak yang terputus, benang merahnya putus," kata Saefullah.
(pmg/gil)