Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, perubahan pola pembayaran dari uang tunai menjadi nontunai atau cashless jangan hanya digalakkan pada usaha-usaha berskala besar. Perubahan pola itu pun harus cepat diantisipasi oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Demikian disampaikannya pada peluncuran program Pasar Rakyat dan UMKM Go Digital di Pasar Modern Mayestik, Jakarta, Selasa (19/12). Kehadirannya juga didampingi Wakil Gubernur Sandiaga Uno.
"Tadi teman-teman UMKM menyaksikan awalan baru bahwa mulai sekarang kita bisa menggunakan pembayaran digital untuk kegiatan transaksi di pasar ini," kata Anies.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian, ia berharap UMKM bisa mengembangkan usahanya.
Program Pasar Rakyat dan UMKM Go Digital bertujuan meningkatkan digitalisasi perekonomian rakyat melalui UNKM. Pada kesempatan yang sama, dilakukan uji coba pembayaran dengan menggunakan Snap QR Code dari T-Cash di pasar Mayestik.
Program yang digarap T-Cash dan JakMikro, sebuah startup di bidang teknologi finansial atau fintech itu menyasar ke UMKM, termasuk pedagang di pasar rakyat yang masih banyak mengandalkan transaksi tunai dan belum memiliki terminal transaksi elektronik.
Sebagai langkah awal, program itu baru diluncurkan di Pasar Modern Mayestik dengan target 50 pedagang pada saat soft launching.
Menurut Anies, pola nontunai dapat meningkatkan kenyamanan bagi pembeli karena mereka bisa belanja hanya menggunakan ponselnya yang sudah terdaftar dalam layanan
mobile financial itu.
Keuntungan bagi pedagang, lanjut Anies, pengelolaaan manajemen keuangannya akan lebih rapi karena alur uang masuk dan keluar akan terekam dengan baik.
"Para pedagang di sini mungkin saja ekonomi skalanya kecil dan mikro, tetapi semangat dan kerja mereka tidak kalah besar," kata Anies.
(djm)