Golkar Akan Alihkan Dukungan ke Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Jumat, 29 Des 2017 20:34 WIB
Golkar akan menarik dukungan kepada Tengku Erry Nuradi dan mengalihkan ke Letjen Edy Rahmayadi pada pemilihan Gubernur Sumut 2018.
Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I Nusron Wahid menyatakan Golkar akan mengalihkan dukungan di Pilgub Sumatera Utara. (CNNIndonesia/Resty Armenia)
Medan, CNN Indonesia -- Partai Golkar mengevaluasi dukungan kepada Tengku Ery Nuradi dalam pencalonan sebagai gubernur Sumatera Utara pada Pilkada Serentak 2018. Rencananya Golkar akan mengalihkan dukungan ke Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi.

Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I (Jawa dan Sumatera), Nusron Wahid memastikan, Golkar sedang akan mematangkan dukungan terhadap Edy.

"Sekarang sedang proses mengevaluasi dukungan terhadap Tengku Ery Nuradi dan tahap finalisasi untuk mencalonkan Letjen TNI Edy Rahmayadi," kata Nusron, Jumat (29/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Golkar Akan Alihkan Dukungan ke Edy Rahmayadi di Pilgub SumutEdy Rahmayadi. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat)
Menurut Nusron, Golkar akan mendukung Edy Rahmayadi sebagai calon Gubernur Sumatera Utara karena karakter Sumatera Utara membutuhkan figur pemimpin yang tegas dan berani dalam mengambil risiko dan keputusan.

"Nah, kalau kita melihat rekam jejak Letjen TNI Edy Rahmayadi, kita meyakini bahwa sosok seperti itulah yang dibutuhkan untuk memimpin Sumut," ujarnya.

Selain soal kriteria pemimpin yang dibutuhkan Sumut, lanjut Nusron, Edy Rahmayadi juga mempunyai hubungan kesejarahan yang panjang dengan Partai Golkar.

Nusron menjelaskan, keluarga besar Edy Rahmayadi adalah keluarga besar Golkar sehingga ke depan akan bisa bekerja sama dengan partai berlambang Pohon Beringin itu dalam memajukan Sumut.

"Kami yakin Pak Edy akan dapat ngemong kader-kader Golkar di Sumatera Utara. Di samping untuk kemajuan masyarakat sumut, tentunya kita berpikir figur yang punya hubungan sejarah dan batin dengan Partai Golkar secara mendalam dalam menentukan sosok yang akan diusung," kata Nusron.

Bila ditinggal Golkar, Erry yang berstatus petahana terancam tak memenuhi syarat untuk mendaftar sebagai calon gubernur karena baru mengantongi dukungan 11 kursi (Nasdem, PKB, dan PKPI) sementara syarat mendaftar sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilgub Sumut adalah dukungan minimal 20 kursi di DPRD.

Sedangkan Edy, sebelumnya telah mendapat dukungan Gerindra, PKS dan PAN dan telah memenuhi syarat dukungan untuk mendaftar. Praktis, tinggal PDIP, Hanura, Demokrat dan PPP yang belum memastikan dukungannya di Pilgub Sumut.


Melihat perkembangan yang terjadi  Ketua DPP Partai NasDem Martin Manurung enggan mengomentari pengalihan dukungan terhadap Erry.

"Kita lihat perkembangan dulu," kata Martin.

Martin mengaku belum mengetahui kabar pembatalan dukungan Golkar pada Erry yang juga Ketua DPW Nasdem Sumut ini sebagai calon gubernur di Pilgub Sumut 2018.

"Saya belum dengar soal itu dan secara kelembagaan juga belum pernah disampaikan baik oleh DPP Golkar maupun oleh Pak Tengku Erry," kata dia. (zul/ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER