Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas Ketua DPR Fadli Zon menyatakan, tugas Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang baru dibentuk Presiden Joko Widodo dari awal dirancang bukan untuk mengurusi hoaks atau berita bohong yang kerap merebak di media sosial.
"Keberadaan BSSN ini telah dirancang sejak 2015. Desain awalnya bukanlah untuk mengurusi hoaks atau konten negatif di internet," kata Fadli lewat keterangan tertulisnya, Senin (8/1).
Fadli menyebut, sudah ada lembaga negara, yang bertugas mengatasi persoalan hoaks hingga hate speech maupun konten buruk di internet. Bareskrim Polri, Kominfo, dan Dewan Pers, merupakan lembaga yang biasanya mengurusi persoalan hoax dan hate speech.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus Partai Gerindra itu mencontohkan, salah satu tugas BSSN adalah mengantisipasi serangan-serangan virus yang hendak masuk ke situs-situs lembaga negara. Misalnya mengatasi serangan-serangan malware seperti ransomware 'Wannacry' yang sempat bikin heboh tahun lalu.
"Jadi, itulah wilayah tugas BSSN, yaitu membangun ekosistem keamanan dunia siber," kata Fadli.
Fadli juga mengkritik pernyataan dari Kepala BSSN Djoko Setiadi yang menyebut bahwa tak semua hoaks negatif. Djoko menyebut, ada hoaks yang membangun.
"Pernyataan semacam itu sangat berbahaya, karena sebagai lembaga baru, tugas dan fungsi BSSN punya potensi untuk ditarik-ulur sesuai kepentingan kekuasaan, tak lagi sesuai dengan ketentuan undang-undang," ucap Fadli.
(osc)