Gunung Agung Kembali Erupsi, Penerbangan Tak Terganggu

Arif Hulwan Muzayyin | CNN Indonesia
Kamis, 11 Jan 2018 19:43 WIB
Erupsi yang disertai gempa tremor kembali terjadi di Gunung Agung. Namun, abu vulkanik diprediksi tidak akan mengganggu penerbangan.
Warga menikmati pemandangan erupsi Gunung Agung, 2017. Erupsi pada Kamis (11/1) disebut tidak akan mengganggu penerbangan. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gunung Agung, Bali, kembali mengalami erupsi pada Selasa (11/1) pukul 17.54 WITA, disertai dengan gempa selama 130 detik. Asap kelabu kehitaman setinggi 2.500 meter tampak membumbung dari puncak gunung ke arah utara hingga timur laut.

"Gunung Agung kembali erupsi mengeluarkan asap berwarna kelabu kehitaman dengan intensitas tebal bertekanan sedang dengan tinggi kolom 2.500 meter dari puncak kawah pada 11/1/2018 pukul 17.54 WITA. Erupsi dengan amplitudo 27 milimeter dengan lama gempa 130 detik," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (11/1).

Tentang sebaran abu vulkanik, Sutopo memperkirakan, hal itu tak menyebar jauh atau bahkan mengganggu penerbangan. Hujan abu vulkanik, lanjutnya, hanya terjadi di beberapa daerah di sebelah utara hingga timur laut dari Gunung Agung. Sebab, tinggi kolom erupsi hanya 2.500 meter dan sebagian lereng Gunung Agung dalam kondisi mendung hingga hujan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Informasi dari Pasebaya hujan abu vulkanik tipis telah terjadi di Tulamben, Rubaya, dan Dukuh Kubu. Aktivitas masyarakat normal. Tidak ada kepanikan di masyarakat," ungkapnya.

"Sementara itu kondisi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tetap aman dan normal beroperasi. Abu vulkanik dari erupsi Gunung Agung tidak menyebar hingga Kota Denpasar," imbuh dia.

Sutopo menambahkan, gempa vulkanik masih cukup tinggi yang ditandai dengan tremor menerus (amplitudo 1-13 milimeter). Menurutnya, gempa vulkanik dalam dan gempa tektonik jauh masih sering terdeteksi Pos Pengamatan Gunung Agung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Rendang.

Meski begitu, Sutopo menekankan, hanya sebagian kecil wilayah Bali yang patut diantisipasi.

"Status masih Awas (level 4). Daerah berbahaya hanya berada di dalam radius 6 kilometer dari puncak kawah. Di luar radius 6 kilometer kondisinya aman dan normal," terangnya.

Ia juga menyinggung soal keberadaan 53.207 warga yang masih mengungsi di 233 titik pengungsian akibat letusan Gunung Agung.

"Masyarakat diimbau tetap tenang. Aktivitas vulkanik Gunung Agung memang masih cukup tinggi dan berstatus Awas sehingga masih dimungkinkan terjadi erupsi dan hembusan," tandasnya.

(djm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER