PAN Sebut Pilkada Jawa Pertaruhan Jokowi di Pilpres 2019

Bimo Wiwoho | CNN Indonesia
Jumat, 12 Jan 2018 04:15 WIB
Ketua DPP PAN, Yandri Susanto, menilai pilgub Jabar, Jateng dan Jatim akan menentukan nasib Presiden Jokowi jika bertarung kembali pada Pilpres 2019.
Jokowi disebut bakal merugi jika PDIP kalah dalam Pilgub di pulau Jawa. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto, menilai pemilihan gubernur-wakil gubernur Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur akan menentukan nasib Presiden Joko Widodo jika bertarung kembali pada Pilpres 2019 mendatang.

"Pilkada ini jadi pertaruhan Pak Jokowi," kata Yandri dalam diskusi bertajuk Jawa Adalah Kunci yang dihelat Voxpol Center di kawasan Cikini, Jakarta, Kamis (11/1).

Menurut Yandri, apabila pasangan calon yang diusung partai Jokowi, yaitu PDIP, kalah dalam di pilkada di Jabar, Jateng, dan Jatim, maka Jokowi akan berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasannya, PDIP telah kalah dalam memperebutkan posisi gubernur di Banten dan DKI Jakarta. Partai tersebut mengusung Rano Karno di pilgub Banten dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di kursi Gubernur DKI Jakarta pada 2017 lalu.

"Di Banten sudah kalah, DKI kalah. Kalau Jateng, Jatim dan Jabar juga kalah, itu lampu kuning buat Pak Jokowi," kata Yandri.
Yandri lalu menganggap PDIP membuat strategi baru agar posisi Jokowi tidak terlalu bergantung pada hasil pilkada di Jabar, Jateng, dan Jatim.

Strategi yang dimaksud yakni bermain dua kaki dengan menyebar partai-partai pendukung Jokowi untuk saling berhadapan. Misalnya, partai koalisi pemerintah saling berhadapan pada pilkada di Jawa Barat.

PDIP mengusung Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan. Mereka akan berhadapan dengan pasangan yang diusung NasDem, Hanura, PPP, dan PKB, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum. Kemudian, kedua paslon itu juga akan melawan paslon yang didukung Golkar, yaitu Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

Siasat serupa juga diterapkan di Jateng dan Jatim. Di Jateng, PDIP mengusung paslon Ganjar Pranowo-Taj Yasin bersama Golkar, PPP, NasDem, dan Hanura. Mereka akan melawan duet yang didukung oleh PKB, PAN, PKS, dan Gerindra, yakni Sudirman Said-Ida Fauziyah.
Kemudian di Jawa Timur, beberapa partai koalisi pemerintah juga saling berhadapan karena mengusung paslon yang berbeda. PDIP bersama PKB dan PKS mengusung paslon Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno. Mereka akan berhadapan paslon Khofifah Indar Parawansa yang didukung Golkar, PPP, Hanura, NasDem, Demokrat, Gerindra, dan PAN.

"Jadi Pilkada di 171 daerah, khususnya gubernur, Pak Jokowi tidak lagi memperlakukan seperti Banten dan DKI. Dia mulai pasang banyak kaki, main dua kaki istilahnya. Kalau jago utama tidak menang, masih ada yang lain," kata Yandri.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER