Uji Coba OK Otrip, Penumpang Kebingungan

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Senin, 15 Jan 2018 23:10 WIB
Sejumlah penumpang masih kebingungan dengan uji coba OK Otrip. Pihak Transjakarta menilai wajar situasi tersebut.
Pihak Transjakarta menilai wajar masih banyak penumpang yang bingung dengan integrasi armada OK Otrip. (CNN Indonesia/Tiara Sutari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah calon penumpang angkutan kota (angkot) masih kebingungan pada hari pertama uji coba One Karcis One Trip (OK Otrip) yang melayani rute Kampung Melayu-Duren Sawit, Senin (15/1).

Kirman (58) misalnya, ia mengaku belum mengetahui bahwa angkot yang dinaiki terintegrasi sistem pembayarannya melalui kartu OK Otrip dan tidak menerima pembayaran uang tunai. Ia baru tiba di Terminal Kampung Melayu dan hendak menuju Rumah Sakit Duren Sawit.

"Wah, enggak tahu saya," ujar Kirman seraya turun dari angkot.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Beberapa penumpang juga terlihat bertanya-tanya kepada petugas Transjakarta dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI yang berjaga di sekitar halte Transjakarta Kampung Melayu.

Direktur Pelayanan Pengembangan Bisnis dan Sumber Daya Manusia (SDM) Transjakarta Welfizon Yuza menilai wajar masih banyak penumpang yang bingung terhadap integrasi ini.

Meski begitu, ia mengklaim Transjakarta sudah melakukan sosialisasi dan bekerja sama dengan Pemprov DKI mulai dari level kelurahan, kecamatan, dan wali kota dibantu Sudin Dishub masing-masing kota.

"Sosialisasi dilakukan di trayek yang diberlakukan uji coba," ujarnya saat ditemui di Kampung Melayu.


Karena itu, Transjakarta dan Dishub akan menyiapkan satu petugas di tiap armada angkot OK Otrip untuk sosialisasi sebelum dan selama perjalanan. Petugas tersebut berjaga selama 15 hari ke depan.

Adapun untuk rute Kampung Melayu-Duren Sawit akan dioperasikan selama pukul 05.00-22.00 WIB. Angkot yang tergabung dalam OK Otrip ditempelkan stiker khusus di kap mobilnya.

Hingga 31 Januari mendatang, penumpang yang tidak mempunyai kartu OK Otrip akan dipinjamkan kartu dari petugas untuk "tap in" saat naik dan "tap out" saat keluar. Penumpang dikenakan Rp0 alias gratis.

Uji Coba OK Otrip, Penumpang KebingunganAngkot menjadi salah satu armada OK Otrip saat soft launching di Balai Kota. (CNN Indonesia/Tiara Sutari)
Per Februari 2018, seluruh penumpang wajib memiliki kartu. Kepemilikan kartu, kata Welfizon, penting untuk perekaman data di sepanjang titik pemberhentian angkot.

Dengan demikian, Transjakarta bisa mengetahui di titik mana terjadi permintaan penumpang yang cukup tinggi, tujuan awal dan tujuan akhir yang ramai penumpang, serta pola pergerakan penumpang.

Tanpa Mengetem

CNNIndonesia.com berkesempatan merasakan uji coba angkot OK Otrip ini. Butuh waktu sekitar 40 menit dari titik Kampung Melayu ke Duren Sawit.

Pemberhentian yang dilewati antara lain Terminal Kampung Melayu, Cipinang Kebon Nanas, Simpang Media Massa (Komplek PWI), Mall Cipinang Indah, Universitas Borobudur, Pasar Pondok Bambu, dan titik terakhir di Gereja Santa Anna, Duren Sawit.

Angkot melewati komplek perumahan guna memudahkan keterjangkauan bagi penumpang yang keluar dari rumah. Setiap pemberhentian pun diberi nama. Kecepatan maksimal angkot sekitar 40 kilometer per jam.

Waktu maksimal angkot menunggu di setiap titik pemberhentian adalah satu menit. Hal ini guna menghindari angkot 'mengetem' yang menyebabkan macet.

Tak seperti angkot biasa, angkot OK Otrip dilarang berputar di tengah-tengah perjalanan. Mereka harus menyelesaikan rute sampai tujuan akhir.

Untuk diketahui per 14 Januari 2018, penjualan kartu OK Otrip sudah mencapai 2.550 buah. Setelah uji coba dimulai Senin, rute berikutnya akan dibuka di Semper-Rorotan pada Selasa (16/1) dan Kampung Rambutan-Pondok Gede pada Rabu (17/1). (pmg/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER