Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta agar audit dan pemeriksaan Gedung Bursa Efek Indonesia dilakukan secara menyeluruh.
Sandi mengakui kecil kemungkinan terjadi roboh susulan, namun untuk memastikan itu harus dilakukan pemeriksaan di setiap bagian dari Gedung BEI.
“Iya harus dilakukan pemeriksaan setiap bagian gedung secara menyeluruh, ngeri juga kalau ada roboh susulan,” kata Sandi di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (16/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandi juga mengimbau masyarakat dan media tak berspekulasi atau membuat tudingan robohnya selasar lobi Gedung II Bursa Efek Indonesia (BEI) itu.
Menurut Sandi, kejadian itu murni kecelakaan dan musibah yang menimpa masyarakat Jakarta, terutama yang berada di Gedung tersebut.
“Jangan membuat spekulatif, itu musibah, pertama itu kita prihatin terjadi robohnya selasar BEI ini, kita jangan langsung menuding langsung berprasangka, ini musibah,” kata Sandi.
 Selasar Gedung BEI Tower II yang roboh kemarin. Hari ini Tower II dikosongkan dari aktivitas untuk kepentingan penyelidikan kepolisian. (ANTARA FOTO/Elo) |
Lebih lanjut, Sandi meminta kepada semua masyarakat agar sabar menunggu hasil audit dari pihak kepolisian. Audit gedung BEI masih dilakukan hingga pagi ini.
“Tunggu hasil auditnya, nanti kan keluar,” katanya.
Terkait korban dalam peristiwa itu, Sandi memastikan para korban sudah mendapat perawatan yang maksimal.
Dari 77 korban yang di data oleh pihak kepolisian, 10 di antaranya harus menjalani operasi karena mengalami patah tulang yang cukup parah.
Ia memastikan semua korban ditangani oleh dokter dan rumah sakit terbaik.
"Doakan agar segera pulih,” ujar Sandiaga.
Selasar Gedung BEI runtuh pada Senin kemarin sekitar pukul 12.10 WIB.
Belum diketahui penyebab runtuhnya selasar BEI, namun mayoritas korban peristiwa tersebut adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dari Universitas Bina Darma Palembang yang sedang melakukan kunjungan lapangan di gedung tersebut.
(wis/sur)