Jakarta, CNN Indonesia -- Tower III Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) belum boleh dipakai usai insiden selasar ambruk kemarin. Hanya perwakilan pekerja saja yang diperkenankan masuk untuk memeriksa dokumen yang dibutuhkan.
Seorang karyawan Bank Exim yang ada di Tower II hanya bisa menunggu di luar gedung sementara rekannya yang jadi perwakilan kantor masuk ke gedung. Pria berinisial A ini mengaku datang sejak pukul 09.00 WIB dan hanya duduk di halte depan Gedung BEI pagi tadi.
"Saya datang ke sini dikabari oleh pimpinan saya, tujuannya buat melihat dokumen. Saya datang sejak pukul 09.00 WIB tapi kami tidak boleh masuk ke Tower II, hanya perwakilan saja yang boleh masuk," ujarnya, Selasa (16/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya pria yang tinggal di Jakarta Barat itu saja yang menunggu di halte BEI. Dari pantauan
CNNIndonesia.com, sejumlah karyawan lainnya juga terlihat tengah menanti perwakilan mereka memberikan kabar soal barang-barang milik mereka di gedung tersebut.
A mengatakan, dia sudah mendapatkan kabar jika hari ini perusahaannya menonaktifkan kegiatan pegawai di gedung tersebut. Namun tidak diketahui sampai kapan libur itu akan berlangsung.
Namun, A mengatakan, pengumpulan pegawai hari ini untuk kelangsungan bisnis perusahaan. Meski demikian tak satu pun dari mereka kecuali perwakilan yang diizinkan untuk masuk ke gedung tersebut pascaruntuhnya selaras BEI tersebut.
"Dokumen-dokumen [diperiksa], biar bisnis tetap jalan," tuturnya.
"Saya [kerja] di lantai delapan, kejadian kemarin berdampak buat semuanya," imbuh A.
Pantauan CNNIndonesia.com, Gedung Tower II dijaga ketat petugas kepolisian dan dipasang garis polisi.
Sementara itu, di dalam gedung Tower I, pengelola gedung BEI telah menyediakan satu tempat untuk bantuan informasi (
Help Desk). Di dalam ruangan tersebut tampak sejumlah orang yang mengantre untuk mengetahui soal barang-barang milik mereka.
 Petugas berjaga di depan gedung BEI, sementara itu salah satu pengunjung mencoba mengabadikan lokasi mezanin yang roboh, 16 Januari 2018. (CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor) |
Terdapat sebuah buku yang diisi pegawai yang berasal dari Tower II Gedung BEI. Buku itu digunakan untuk mencatat nama dan barang-barang apa saja yang berada di ruang-ruang lantai gedung tersebut.
A mengaku dirinya tidak mengetahui soal keberadaan help desk tersebut. Dia menilai perwakilan kantor mengecek dokumen melalui
Help Desk tersebut.
"Saya tidak tahu soal itu, mungkin itu perwakilan yang ke sana," tuturnya.
Rencananya hari ini, polisi akan kembali memeriksa gedung dan meminta keterangan dari pengelola gedung, Cushman and Wakefield Indonesia.
"Kami masih berkoordinasi dengan Puslabfor, kalau penyebab robohnya, nanti yang berwenang adalah Puslabfor," kata Direktur Cushman and Wakefield Indonesia Farida Riyadi kepada
CNN Indonesia.com, Selasa (16/1).
Farida mengatakan, belum dapat memberikan keterangan lebih rinci tentang robohnya lantai mezzanine tower II tersebut.
Dari pantauan, sejumlah pihak kepolisian dan pengelola gedung juga memasuki gedung Tower II tersebut. Garis polisi pun masih membentang di depan gedung untuk membatasi sembarang orang lewat, selain itu, spanduk putih juga digunakan untuk menutupi lokasi runtuhnya selasar BEI tersebut.
(kid)